KEDIRI | duta.co -Menjelang digelarnya The 4th Dhoho Street Fashion Kamis besok, Ferry Silviana Abu Bakar, Ketua Dekranasda Kota Kediri menyampaikan keinginannya memperkenalkan batik tenun produksi Kota Kediri.
Bukan hanya itu, dihadirkan sejumlah designer ternama, diharapkan muncul bibit baru memiliki keberanian dalam berkarya. Pernyataan ini disampaikan Bunda Fey, sapaan akrab Ferry Silviana Abu Bakar dalam jumpa pers, Rabu (12/12/2018). Ide ini mendapat dukungan dari sang suami, tidak lain Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang turut hadir dalam jumpa pers.
“Besok akan diadakan fashion street, dan ini merupakan agenda tahunan yang keempat kalinya. Kami hanya sebagai fasilitator, karen idenya cukup sangat bagus. Mampu mengangkat kain dibuat oleh tangan dan kini dikenal bukan hanya di Indonesia,” jelas Mas Abu sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Mengusung tema Kisah Panji-Sekartaji, menjadikan inspirasi dua fashion designer kondang, Lenny Agustin dan Didiet Maulana. Sejumlah 24 outfit dari masing-masing desainer akan ditampilkan pada fashion show kali ini. Lenny akan menampilkan busana berbahan batik karya perajin asal Kota Kediri, sementara Didiet mempresentasikan busana berbahan dasar tenun ikat khas Kota Kediri.
Acara ini juga dimeriahkan desainer muda asal Kediri, Desty Rachmaning Caesar menampilkan 4 outfit dengan desain casual. Sedangkan Ahmad Khosim menampilkan 4 outfit busana batik menampilkan corak Sekar Teratai Mekar, Sekar Jagad dan Batik Abstrak. Masih dengan batik, Numansa Batik menyajikan motif Panji Laras dan Galuh Candra Kirana dalam 3 outfit sarimbit.
Tak hanya desainer profesional, SMK Negeri 3 Kediri juga menampilkan karya – karya para peserta didik jurusan tata-busana. Dengan harapan, para siswa – siswi mampu mendapatkan ilmu dan pengalaman dengan mengikuti event ini.
“Untuk mempersiapkan bakat muda agar dapat membawa batik dan tenun ikat menjadi karya lebih bernilai,” terang Bunda Fey. (nng)
