Sulistyorini,S.Kep.Ns.M.Tr.Kep – Dosen Keperawatan, FKK

Banyaknya pabrik berdiri tentunya  akan semakin banyak limbah yang dibuang baik lewat udara  maupun sungai.Hal itu dapat menyebabkan udara sekitar lingkungan pabrik banyak mengandung zat toksik.

Udara yang beracun akan dihirup oleh mahkluk hidup di sekitarnya termasuk manusia kemudian masuk ke saluran pernafasan yang berakibat terserang penyakit gannguan pernafasan seperti PPOK , TB Paru , Empisema , Pnemonia dengan gejala mayoritas mengalami sesak nafas baik ringan sampai berat.

Sistem pernapasan  dapat mengalami masalah, baik disebabkan oleh infeksi virus bakteri atau kelainan sistem pernapasan bersumber pada uadara yang tidak bersih mengandung kuman penyakit.

Pernapasan merupakan saluran yang sangat penting yang menghasilkan lalu lintas aferen yang intens dari berbagai sumber. Setiap napas melibatkan otot-otot yang berkontraksi, artikulasi bergerak, perubahan tekanan intratoraks dan abdomen, mengembang dan mengempisnya saluran bronkus dan parenkim paru sehingga terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 (Rahmi et al., 2023).

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa 

Salah satu gangguan yang sering terjadi pada sistem pernapasan adalah sesak napas.  Dispnea, atau yang sering disebut sebagai sesak napas, merujuk pada sensasi subjektif dari pernapasan yang tidak normal, seperti merasakan bernapas dengan intensitas yang bervariasi.

Gejala umum dispnea dapat mencakup manifestasi penyakit pada sistem pernapasan, jantung, neuromuskular, psikogenik, sistemik, atau kombinasi dari semuanya. Dispnea dapat bersifat akut atau kronis, dengan kondisi akut terjadi dalam rentang waktu berjam-jam hingga berhari-hari, sementara kondisi kronis berlangsung selama lebih dari 4 hingga 8 minggu (Fitria et al., 2021).

Kondisi dispnea juga sering dialami oleh pasien yang memerlukan perawatan paliatif, seperti pada kasus kanker stadium lanjut, gagal jantung, dan penyakit paru-paru kronis. Lebih dari setengah dari jumlah kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh ketiga kategori penyakit ini (Fitria et al., 2021).

Apabila terjadi sesak napas terus menerus tanpa disasari akan menurunkan saturasi oksigen yang selanjutnya dapat menyebabkan sianosis pada pasien gangguan pernafasan (Somantri, 2017).

Penatalaksanaan non farmakologi yang dapat mengurangi sesak nafas diantaranya latihan pernafasan, mengatur posisi istirahat yang nyaman, sehingga otot napas tambahan dapat bekerja dengan baik.

Latihan pernapasan dan penerapan posisi yang bermanfaat dalam mengatasi kesulitan bernafas melibatkan teknik pernapasan dengan bibir ditekuk dan posisi tripod. Teknik pernapasan dengan bibir ditekuk (pursed lips breathing/PLB) melibatkan pernapasan dengan menciptakan hambatan melalui penyempitan bibir.

Melakukan pernapasan dengan teknik ini dapat meningkatkan pertukaran gas, terlihat dari peningkatan saturasi oksigen dalam arteri. PLB juga dapat memperbaiki pola nafas dan meningkatkan volume tidal.

Selain itu, PLB bertujuan memberikan manfaat subjektif bagi penderita, seperti mengurangi sensasi sesak, kecemasan, dan ketegangan yang disebabkan oleh kesulitan bernafas (Devia et al., 2023).

Berdasarkan penelitian (Djanatunisah & Dahlia, 2021) tentang Posisi Tripod Untuk Menurunkan Sesak Napas Pada Pasien PPOK: Literaure Review didaptkan hasil Terdapat pengaruh penerapan posisi tripod dalam menurunkan sesak napas.
Penelitian (Lolo & Tulak, 2019) tentang dampak pursed lips breathing exercise terhadap keluhan sesak napas pada pasien PPOK didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan keluhan sesak napas pasien PPOK setelah dilakukan intervensi PBL yaitu menurunnya keluhan sesak napas pasien.

Penelitian (Ramadhani et al., 2022) tentang penerapan pursed lip breathing terhadap penurunan sesak napas pada pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) di ruang paru RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro didapatkan hasil penerapan pursed lip breathing dapat membantu menurunkan sesak nafas.

Penelitian tentang penerapan pemberian posisi tripod dan pursed lips breathing exercise terhadap frekuensi pernapasan dan saturasi oksigen pasien PPOK di Ruang Paru RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2022 didapatkan hasil bahwa hasil penerapan yang dilakukan selama 15 menit dengan 3 kali istirahat, 5 menit untuk setiap kali istirahat dalam 3 hari terjadi penurunan sesak nafas dan peningkatan saturasi oksigen.

Setelah dilakukan pendataan dengan survey dilapangan dan data Rekam Medis didapatkan kurang lebih ada 50 pasien mengalami gangguan sistem pernafasan yang disebabkan oleh penyakit primer seperti Jantung, PPOK,TBC,Asma , Pnemonia , DM ,CKD dan penyakit lainnya . Ada beberapa pasien gangguan sistem pernafasan dirawat di ruang interna biasa dan ada yang mengharuskan mereka diisolir diruang isolasi karena penyakitnya menular .

Sedangkan di  RS Islam Ahmad Yani ada ruang Isolasi yang dikhususkan untuk perawatan rawat inap pada pasien menular seperti TBC ,Pnemonia ,Covid dan ruang ICU isolasi yang diperuntukkan untuk pasien kritis menular dengan perawatan instensif . Pada waktu pandemi covid kemarin ruang isolasi  selalu penuh bahkan RSI Ahmad Yani Surabaya tidak bisa menampung pasien covid sehingga pasien di rujuk ke RSUD DR.Soetomo Surabaya.

Sampai sekarang jumlah pasien dengan gangguan sistem pernafasan yang menular masih cukup banyak jumalnya . Kapasitas ruang isolasi RSI Ahmad Yani Surabaya ada 21   bed dan 4 bed  ruang ICU Isolasi . Hampir mencapai BOR 80% perharinya untuk pasien dirawat diruang isolasi. Hal ini yang membuat tim P2RS untuk merencakan penambahan ruang perawatan isolasi .

Saat pasien masuk ke ruang isolasi tentunya kondisi pasien yang belum stabil dan masih serangan acut. Kami bersama mahasiswa membuat kriteria inklusi pada pasien yang akan kami terapkan PLB ini . Dari skrening awal ,survey dan data Rekam Medis maka kami memilah milah pasien yang bisa diterapkan terapi PLB ini.

Tentunya dengan seizin kepala ruang Isolasi dan DPJP atau dokter yang merawat maka kami bisa menerapkan PLB dengan APD sesuai standart  ruang Isolasi. Pada masa serangan akut dimana kondisi pasien dengan ekspansi paru juga belum maksimal maka terapi PLB ini belum bisa dilaksanakan pada pasien tersebut ,akan tetapi pada terapi lanjutan setelah ada perbaikan kondisi pasien untuk terapi mantenace PLB bisa sangat membantu untuk penyembuhan atau tahap rehabilitasi memaksimalkan fungsi paru.

Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan edukasi kesehatan yang berhubungan dengan pengobatan panyakit gangguan sistem pernafasan seperti edukasi penerapan Tripoid Position dan Pursed Lips Breating pada pasien di RS Islam Surabaya A.Yani dengan gangguan sistem respirasi. Kegiatan ini bekerjasama dengan poli Fisioterapi dan poli Paru dalam mendata pasien yang mengalami ganggusn sistem pernafasan di Rumah Sakit Islam Ahmad Yani Surabaya. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry