SURABAYA | duta.co – Pemerintah mengalokasikan dana Rp9,7 triliun untuk membiayai 175 ribu kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi pada tahun ini. Dengan skema itu, penerima KPR bersubsidi cukup membayar uang muka mulai satu persen dan bunga tetap lima persen selama masa kredit.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, dari sisi jumlah terjadi kenaikan dari tahun lalu, baik untuk nilai subsidi maupun masyarakat yang dilayani.
“Targetnya Rp9,7 triliun kepada 175 ribu rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau naik sedikit dari penyaluran pembiayaan perumahan sebesar Rp9,2 triliun kepada 83.493 MBR,” kata Sri Mulyani saat berbicara dalam Investor Gathering yang diselenggarakan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).
Lebih lanjut, Sri mengatakan jumlah itu dari sisi anggaran terlihat cukup besar. Namun, bila dilihat dari jumlah unit yang dibiayai masih sangat kecil untuk mengejar kekurangan pasokan rumah yang mencapai 12 juta unit.
“Jadi, saya imbau kepada SMF untuk melakukan fungsinya, terus berinovasi selaku lembaga pembiayaan sekunder bagi perumahan dan memperbaiki prestasi dalam penggunaan dana serta menerapkan asas kehati-hatian,” tegas Sri Mulyani.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan pihaknya berkomitmen membantu program pemerintah.
“Melalui sekuritisasi dan pembiayaan, SMF terus berupaya untuk mendukung program yang dicanangkan pemerintah dalam menyediakan kebutuhan rumah bagi masyarakat, seperti program sejuta rumah,” kata Ananta.
Menurutnya, salah satu cara untuk mengurangi besarnya beban pemerintah dan swasta dengan mengimplementasikan UU No 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). (imm)