SURABAYA | duta.co – Aeshnina Azzahra (12), bocah kecil asal Gresik tak gentar membacakan surat yang ia tulis untuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di area Konsulat Jendral USA, Citraland, Surabaya, Jum’at (12/7) siang.

 

Dalam suratnya, ia meminta kepada Trump untuk tidak membuang limbah sampah Amerika ke Indonesia.

 

“Kami minta agar Amerika tidak membuang limbahnya ke wilayah Indonesia,” ungkapnya.

 

Hal itu terkait dengan lima kontainer Amerika yang membawa sampah ke Indonesia melalui Tanjung Perak Surabaya pada Juni lalu.

 

Senada, pemerintah Indonesia telah melakukan re-ekspor lima kontainer berisi sampah tersebut ke AS melalui pelabuhan Tanjung Perak sejak Kamis (13/6). 

 

Diketahui, larangan masuknya sampah ke wilayah NKRI diatur di Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Larangan masuknya limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) ada pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 

 

Berikut isi surat yang ditulis Aeshnina Azzahra :

 

Dear Mr.Trump President Of United State of America,

(Teruntuk Presiden USA, tuan Trump)

 

I’m from Gresik, Indonesia. Iam 12 years old. I want to say something to you, its about your waste. I’m sad to see wholes die, with stomach full of plastic waste. I was sad to see dead seagulis with a plastic strangled neck. I’m sad to see turtles die with a plastic stomach. I dont want my future like that animals. My country is the second largest contributor to waste, in the world. And some of that waste is your waste.

 

(Saya dari Gresik Indonesia. Saya berumur 12 tahun. Saya ingin mengatakan sesuatu kepada anda tentang sampah. Saya sedih melihat banyak ikan paus mati dengan perut yang sampah plastik. Saya sedih melihat burung camar mati dengan leher yang tersangkut plastik. Saya sedih melihat banyak kura-kura mati dengan kondisi perut berisi plastik. Saya tidak ingin masa depan saya seperti para binatang itu. Negara saya adalah penyumbang sampah terbesar kedua di dunia, dan sebagian sampah itu adalah milik anda)

 

Why do you always export your waste to my country ? Why dont you take care of your own waste ? why do we  have to feel the impact of your waste ? In Indonesia right now the river is very dirty and smelly, we cannot swimming, fishing, and have fun in the river. Our beach which was once beautiful, now become dirty. Many factories dispose of their waste carelessly, into the river, to the fields and chop under the house’s of villagers. Mostly the factories recycle your waste.

 

(Mengapa anda mengekspor sampah anda ke Negara saya? Mengapa anda tidak mengurus sampah anda sendiri? Mengapa kami harus merasakan dampak dari sampahmu? Sekarang, di Indonesia, sungainya sangat kotor dan bau. Kami tidak bisa berenang, memancing, dan bermain-main di sungai. Pantai kita yang indah, sekarang menjadi kotor. Banyak pabrik yang membuang sampahnya dengan sembarangan. Ke sungai, ke ladang, dan memotong di bawah rumah penduduk desa, sebagian besar pabrik mendaur ulang sampahmu)

 

My dream in the future is the river in Indonesia can be clean again. And the beaches in Indonesia can be beautiful again. And there are no more irreposible factories. So please stop export your waste to Indonesia. Please help me to make a better future. #TakebackyourtrushfromIndonesia.

Please answer my letter. 

With respect.

Aeshnina Azzahra

 

(Mimpiku di masa depan adalah sungai di Indonesia bisa bersih lagi, dan pantai-pantai di Indonesia bisa indah lagi, dan tidak ada lagi pabrik-pabrik yang melakukan itu. Jadi, tolong hentikan ekspor sampahmu ke Indonesia. Tolong bantu kami untuk menjadikan masa depan yang lebih baik. #BawakembalisampahmudariIndonesia

Tolong jawab suratku

Dengan hormat.

Aeshnina Azzahra). (fzi)