BPJS : Acara Komunitas Kediri Runners bersama BPJS KC Kediri (humas)

KEDIRI | duta.co – Ada yang berbeda di lingkungan BPJS Kesehatan Kantor Cabang (KC) Kediri pada Minggu pagi (2/12.2018). Kantor yang biasanya sepi pada hari libur, mendadak ramai dipenuhi 100 pelari yang tergabung dalam Komunitas “Kediri Runners”.

Setelah berlari sejauh 3 kilometer, mereka pun terlihat kompak duduk di lobby sambil tanya jawab terkait program JKN-KIS. Melalui kegiatan bertajuk ‘Sedulu-Run Karo BPJS Kesehatan (baca : seduluran bersama), BPJS Kesehatan berusaha meningkatkan kesadaran partisipan atas pentingnya menerapkan gaya hidup sehat.

Harapannya, anggota komunitas dapat terus menularkan hobinya kepada lingkungan sehingga tren gaya hidup sehat dapat terus berkembang.

Kegiatan ini mendapat apresiasi luar biasa dari Kepala BPJS Kesehatan KC Kediri, Yessi Kumalasari, baru menjabat per 1 Nopember ini, menggantikan Gatot Subroto memasuki masa pensiun. Beliau menyampaikan, pihaknya sangat mendukung adanya sejumlah komunitas olahraga yang telah menjadi good influence bagi lingkungan, diantaranya berlari.

“Mereka berkumpul karena kesamaan hobi, yaitu berlari. Bahkan beberapa telah meraih prestasi dengan menjadi juara pada event-event perlombaan. Ini kan positif sekali. Hari ini kami bertemu untuk mendorong mereka agar terus mempengaruhi orang lain. Konten positif yang mereka unggah di media sosial bisa saja menjadi dorongan bagi orang lain untuk ikut berolahraga. Ayo bersama-sama berkampanye melawan katastropik,” ujar Yessi Kumalasari.

Berdasarkan data, pada Tahun 2016, pembiayaan JKN-KIS untuk penyakit katastropik mencapai lebih dari Rp. 12trilyun atau setara dengan 24,81% dari total biaya pelayanan kesehatan rujukan. Salah satu penyakit katastropik dengan kasus tertinggi adalah penyakit kardiovaskular (jantung). Data BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa terdapat 9.697 peningkatan jumlah pasien jantung pada Tahun 2015 ke 2016.

Captain Kediri Runners, Yohan Aditya, menyampaikan keprihatinan atas tingginya kasus katastropik yang diderita masyarakat Indonesia. Yohan menyatakan bahwa pihaknya siap menjadi pembuat tren berlari untuk hidup yang lebih sehat.

“Setelah paham akan kondisi ini, kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengajak orang lain berolahraga, setidaknya melalui unggahan ajakan berolahraga di media sosial. Setiap runner kami harap dapat menjadi trend setter di lingkungan masing-masing. Melalui berlari saja, kita dapat berkontribusi untuk pembangunan kesehatan masyarakat. Ayo hidup sehat, mulai dari berlari,” tutur Yohan Aditya. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry