TUMPENG.Atlet nasional Mochamad Syaiful Raharjomenyerahkanpotongan tumpeng kepada Alifia, atlet judo Kabupaten Mojokerto yang mendapat perunggu di PON Papua.(yusuf/duta)

MOJOKERTO | duta.co –Mochamad Syaiful Raharjo,atlet nasional caborjudo asal kota Mojokerto yang sukses meraih perak kelas -66 kilogram pada ajang PON XX Papua menggelar tasyakuran di dojo Griya Permata Meri 2 kota Mojokerto, Minggu (24/10).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Alifia atlet judo Kabupaten Mojokerto yang mendapat perunggu di PON Papua, Theresyapengurus Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Kota Mojokertoyang juga kakak kandung Hevrilia Winda peraih perunggu atlet judo PON XX Papua, dan sejumlah atlet pelatnas asal kota Mojokerto.

“Ini acaratasyakuran, saya dan Hevrilia yang sama-sama asal kota Mojokerto, mewakili provinsi Jawa Timur berhasil meraih medali pada PON XX Papua. Acara ini sekaligus merupakan pembukaan dojoRaharjo Judo Club (RJC),” ujar Mochamad Syaiful Raharjo.

Raihan medali pada PON XX Papua bukan yang pertama bagiSuami anggota DPRD Kota Mojokerto Febriana Meldyawati. Sebelumnya pada PON Jabar justru menyabet emas. Selain itu di Sea Games 2017 Malaysia (emas), Sea Games Singapore 2015 (emas) dan perunggu pada Sea Games (Myanmar) tahun 2013.

Ditanya apakah ada acara baik pemberangkatan maupun penyambutan dari KONI atau Pemkot Mojokerto, dia mengatakan tidak ada.Demikian juga tatkala ditanya bonus dari KONI kota Mojokerto atau Pemkot Mojokerto.

“Kalau acara pelepasan atau penyembuhan, tidak ada. Tapi kalau bonus bukan tidak ada mas tapi belum ada. Saya katakan belum ada karena hingga saat ini belum ada,” tandasnya.

Yang dialami Mochamad Syaiful Raharjo dan Theresya berbeda dengan Alifia atlet judo asalkabupaten Mojokerto.Alfia, peraih perunggu di PON Papua dalam kelas yang berbeda dengan Theresya mengaku mendapatkan bonus Rp 5 juta karena meraih perunggu dan mendapatkan uang saku Rp 3 juta saat pemberangkatan.

Walaupun masih belum ada perhatian dari pemerintah kota, menurutnya itu bukan jadi soal. “Nawaitunya bukan itu. Fokus kami bagaimana mendapatkan medali untuk mengangkat derajat khususnya nama daerah, ” tandasnya.

Lebih jauh Syaiful mengatakan, setibanya di Mojokerto, ia tak langsung beristirahat. Ia menuntaskan agenda berkaitan dengan suksesi judo.Diantaranya menggelar latihan gabungan (latgap) yang dihadiri banyak diikuti bibit atlet dan atlet nasional di dojo yang baru diresmikannya.

“Kami sengaja langsung tancap gas usai PON Papua untuk fokus di evenPorprov 2022 mendatang. Dan untuk itu kita akan undang tim dari Unesa dan pelatih Pelatnas. Karena ada ilmu dan pengetahuan disana, biar sekalian yang terbaik, ” katanya.

Kata ia, semua itu tidak lepas dari peran Koni dan Pemprov Jatim. “Kami sangat berterima kasih kepada Koni dan Pemprov Jatim yang sudah banyak memberikan perhatian kepada dojo kita. Kalau dari pemkot masih belum ada, ” pungkasnya.ywd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry