MALANG | duta.co – Warga Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso menggelar tasyakuran. Perwujudan rasa syukur ini lantaran berkat jasa Drs HM Sanusi, sertifikat tanah Kantor Desa ini dapat diterbitkan. Masyarakat pun sepakat mengusung Paslon nomer urut Satu untuk terpilih kembali menjadi Bupati.
Hal tersebut disampaikan oleh tokoh masyarakat Karangploso Mustari Aziz. Ia lantas membeberkan, jika sebelumnya tanah diatas bangunan kantor desa Girimoyo masih berstatus milik Pemerintah Kabupaten Malang.
“Terbitnya sertifikat ini berkat upaya Bapak Sanusi saat menjadi Bupati,” ungkap Mustari Aziz, Sabtu malam (19/10).
Tokoh masyarakat ini juga menyampaikan, maka atas jasa Abah Sanusi tersebut, warga desa Girimoyo membulatkan suara untuk memilih kembali mantan Bupati tersebut.
Pada 2 Oktober kemarin, sertifikat tersebut secara resmi diserahakan Plt Bupati Malang Didik Subroto kepada Kepala Desa Girimoyo.
Dalam kesempatan yang sama, Sanusi yang hadir di acara tasyakuran ini berharap, dengan terbitnya sertifikat tersebut sebagai aset desa, semoga warga Girimoyo semakin bahagia.
Sanusi, berterimakasih telah diundang di acara tasyakuran ini. Ia mengaku, sebetulnya hari ini masa kampanye, ia pun cuti dari Bupati.
Sanusi optimis Kabupaten Malang akan semakin baik lagi dengan banyaknya investor yang akan masuk. Termasuk di Karangploso, calon Bupati ini telah mendatangkan investor yang berminat membangun hotel di daerah Donowarih.
Tak tanggung-tanggung hotel yang akan dibangun berkelas bintang lima. Serta investornya dari Marriot Hotels. Setelah itu nanti akan banyak dibangun hotel di kawasan ini.
“Dengan begitu pendapatan asli daerah (PAD) akan meningkat, kesejahteraan rakyat pun terangkat,” ucap Sanusi.
Ia memaparkan, daerah yang maju, dapat dipastikan banyak hotel berdiri di situ. Seperti Kota Batu. Lantaran tiap pendapatan hotel-hotel tersebut, 10% disetorkan untuk pembangunan daerah.
Sanusi juga telah merencanakan kawasan Karangploso akan menjadi pariwisata setelah Kota Batu. Demikian pula dengan alun-alun desa Karangploso akan disulap dengan ikon sayur. Pasalnya, wilayah ini merupakan sentra sayur mayur.
Sanusi juga mengapresiasi desa Girimoyo yang menggelar tasyakuran dengan mengundang hiburan ludruk Armada. Menurutnya, kesenian Jawa berupa ludruk ini semestinya dilestarikan.
“Demikian pula kesenian Bantengan dan Sound Horeg. Patut dilestarikan semua,” tandas Sanusi di hadapan ratusan warga yang hadir.