Tas Limbah Shuttlecock buatan mahasiswa Unesa. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co –  Shuttlecock ketika masih baru bisa membantu para pemain bulu tangkis untuk meraih prestasi membanggakan. Namun, ketika sudah usang, shuttlecock hanya akan menjadi sampah tak terpakai.

Melihat kondisi itu, mahasiswa jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Olahraga, Dita Septiara Wulandari (2018), Fikratinnisa (2018) dan mahasiswa Pendidikan Tata Busana, Timur Wedaring Wacana (2017), Silfiana Putri (2017).

Serta mahasiswa Ilmu Ekonomi, Lindah Tri Amanat Sari (2018) menciptakan suatu produk kreatif bernama Tabaco (TAs limBah shuttleCOck).

Tas ini mengkreasikan kulit sintetis dengan limbah bulu shuttlecock sebagai ornamen yang dapat dipakai berbagai macam usia dan kalangan. Di mana bulu shuttlecock berfungsi dari tas tersebut untuk menambah kesan unik dan artistic.

Menurut Silfi salah satu anggota tim mengungkapkan Tabaco memiliki empat desain tas, yaitu: Tas Lingkaran (Micosa), Handbag (Belana), Pouch (Cotta) dan Slingbag (Livya) dengan kisaran harga Rp. 100.000 hingga Rp. 150.000.

Dengan membayar harga tersebut konsumen bisa mendapat tiga keunggulan sekaligus yakni ramah lingkungan, handmade, dan bergaransi.

“Ide tersebut muncul karena melihat peluang semakin banyaknya limbah shuttlecock karena antusiasme masyarakat terhadap olahraga bulu tangkis setelah terselenggaranya acara Asean Games 2018,” ujarnya.

Dengan adanya produk ini, para mahasiswa ini berharap bisa meningkatkan minat konsumen dalam menggunakan produk handmade yang tetap mengutamakan fashionable-nya dan sekaligus mengurangi limbah shuttlecock yang beredar dimasyarakat.

Kreativitas para mahasiswa ini, akhirnya terpilih mendapatkan hibah melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti). end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry