PASURUAN | duta.co – Ruas jalan tol Pandaan-Malang yang telah diberlakukan tarif, ternyata berpengaruh pada volume kendaraan yang sedikit agak berkurang sebelum ditentukannya pemberlakuan. Dari pantuan, hal ini erat kaitannya dengan penerapan tarif berbayar bagi para pengguna tol yang menghubungkan dua daerah tersebut.

Sesuai tarif yang diberlakukan dimana besarannya sudah diatur oleh surat keputusan (SK) Kementerian PUPR, yang dikeluarkan Kamis (1/9/2019).“Per 9 Agustus, ruas jalan tol sudah diberlakukan tarif. Ini berlaku di semua gerbang tol yang ada,” papar Humas PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM), Agus Tri, Senin (12/8/2019).

Bersamaan dengan dimulainya pemberlakuan tarif, untuk ruas jalan tol Mapan sepanjang 30,8 kilometer ini, PT JPM memprediksi volume kendaraan yang melintas atau pengguna jalan tolnya berkurang. Prediksi ini bisa terjadi pada tiga seksi di tol Mapan.”Kalau riilnya bisa diketahui prosentase penurunan volume kendaraan,” ucapnya.

Menurut Agus Tri, penurunan volume kendaraan saat tol Mapan tak gratis lagi, merupakan hal wajar.“Saat tarif diberlakukan, pengguna atau kendaraan yang melintas pasti berkurang dibandingkan ketika gratis. Prediksi kami ada penurunan bisa mencapai 10 hingga 15 persen. Persoalannya dibangunya tol untuk bagi yang butuh,” tandasnya.

Dari catatan PT JPM, pada saat non-tarif selama dua bulan terakhir ini, hampir kendaraan dari semua golongan, melintas di ruas jalan tol ini. Kini bersamaan diberlakukannya tarif atau berbayar, dominasi golongan satu yang melintas.Untuk kendaraan golongan dua, tiga, empat dan lima tetap ada.

Namun jumlahnya jauhnya berkurang, sebaliknya rata-rata pilih lewat bawah atau jalan arteri nasional karena tolnya sudah berbayar.“Karena sekarang sudah berbayar, kami hanya menghimbau agar pengguna jalan tolnya memperhatikan saldo E-Tollnya untuk transaksi pembayaran resmi, baik masuk dan keluarnya,” tutup Agus Tri. dul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry