PRODUK : Direksi Direktur PT Sekar Bumi Tbk menunjukkan aneka jenis produk perseroan, terbaru Sosikan disela saat paparan publik dalam rangka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan, di Surabaya, Senin (28/5/2018). (duta.co/imam)

SURABAYA | duta.co – Potensi pasar yang besar didukung bahan baku yang melimpah sekaligus mendukung upaya pemerintah memasyarakatkan gemar makan ikan ditangkap PT Sekar Bumi Tbk sebagai peluang. Emiten industri pengolahan hasil laut dengan kode SKBM ini meluncurkan produk terbarunya, sosis ikan siap makan alias Sosikan.

Inovasi produk baru tersebut dibuat, hasil kerjasama Sekar Bumi dengan Nomura Trading Co Ltd dan Seinan Kaihatsu Company Limited dari Jepang. Komposisi kepemilikan sendiri 51% dimiliki Sekar Bumi.

Seperti dikatakan Presiden Direktur PT Sekar Bumi Tbk, Harry Lukminto, Sosikan merupakan Sosis berbahan baku ikan yang diproduksi untuk memberikan kontribusi terhadap gerakan ‘Ayo Makan Ikan’ yang tengah digencarkan oleh pemerintah.

“Ikan terbukti mengandung gizi penting buat pertumbuhan anak. Hanya saja tidak banyak anak-anak suka makan ikan,” jelasnya saat paparan publik dalam rangka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan, di Surabaya, Senin (28/5/2018).

Harry Lukminto mengatakan untuk mewujudkan generasi anak-anak Indonesia yang sehat dan cerdas. Pabrik sosis ikan ini memiliki kapasitas produksi 8,6 juta pieces per tahun.

“Sosikan sebagai produk dengan nutrisi baik, sedang ikan yang kaya akan gizi esensial akan menjadi solusi permasalahan gizi untuk anak-anak Indonesia,” ujarnya,

Apalagi, Harry bilang, Sosikan sudah disesuaikan dengan rasa lidah orang Indonesia sebagai target pasar. “Pada tahap awal, Sosikan memang untuk lokal market,” jelasnya.

Setelah itu, baru pihaknya akan merambah pasar ekspor, dengan tujuan sejumlah negara, seperti Burma, Timur Tengah, dan Jepang.

“Khusus Jepang, kita sudah menjajaki pasar di sana, terutama untuk memenuhi permintaan produk sosis halal,” imbuhnya.

Soal segmen pasar, Harry menjelaskan, Sosikan akan menyasar segmen menengah bawah. Di segmen ini, memang sudah banyak beberapa pemain, namun bukan berbahan baku ikan.

“Untuk menyasar segmen menengah bawah, kita hanya membanderol produk Sosikan dengan HET Rp 1.000 per pieces,” ungkapnya.

Harry optimis, Sosikan akan diterima masyarakat Indonesia. Karena pasar produk ini dinilai masih terbuka, seiring dengan digalakkannya program banyak makan ikan yang punya protein dan gizi lebih baik oleh pemerintah.

“Apalagi, produk sosis yang ada saat ini dari bahan baku ayam,” bebernya.

Untuk itu, Harry optimis, setelah diterima pasar, produk Sosikan yang baru dilaunching ini akan memberikan kontribusi sekitar 6 persen dari total penjualan PT Sekar Bumi Tbk.

Kata Harry, untuk membuat produk baru Sosikan, perusahaan yang dipimpinnya mengucurkan investasi sebesar Rp 15 miliar atau setara 51 persen. Sedang 49 persen sisanya dari pihak luar yang digandeng.

Di berharap, produk Sosikan bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan penjualan yang dipatok sebesar 30 persen di tahun ini dibanding tahun 2017 lalu.

Direktur Sekar Bumi, Freddy Adam mengatakan keberadaan produk baru sosis ikan tersebuy diharapkan bisa berkontribusi terhadap penjualan perseroan sebesar 6% dari total seluruh produk.

“Kapasitas produksi pabrik ini belum full tapi kami berharap bisa semakin berkembang seiring dengan kebutuhan pasar,” imbuhnya.

Adapun Sekar Bumi pada 2017 mencatatkan penjualan hingga Rp1,8 triliun atau meningkat dibandingkan penjualan pada 2016 yakni Rp1,5 triliun. Hingga kuartal I/2018, perseroan telah mencatatkan penjualan Rp490 miliar dan laba Rp8 miliar. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry