Dekan FEB UWKS, Gimanto Gunawan (kanan) memberikan tanda mata pada salah satu pengisi acara halal bihalal ISEI dan FEB UWKS, di Bangsal Pancasila, Kampus UWKS, Jumat (3/5/2024). DITA/ist
SURABAYA | duta.co – Tantangan untuk mencetak sarjana ekonomi semakin berat. Tantangan itu ditambah dengan kecanggihan teknologi digital yang tidak bisa dihindari.
Hal itu dikatakan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi (ISEI) Surabaya, Soni Harsono usai halal bihalal dengan anggota ISEI Surabaya di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Jumat (3/5/2024).
Soni mengatakan saat ini banyak mahasiswa ekonomi yang tidak memahami teori. Mereka lebih mengutamakan praktik.
“Padahal teori itu penting untuk mengetahui dasar-dasar dari ilmu ekonomi agar nantinya para lulusan paham betul apa itu ekonomi serta untuk pengambilan keputusan,” katanya.
Dikatakan Soni, dasar ilmu pengetahuan itu sebenarnya teori. Di program studi ekonomi, di beberapa mata kuliah dasar, teori tidak bisa dihilangkan. Seperti misalnya teori ekonomi makro dan mikro, terkait teori dasar manajemen, dan sebagainya.
Dikatakan Soni, bagi dunia pendidikan, dasar teori harus tetap di mata kuliah tertentu. Karenanya ISEI dan Forum Dosen Ekonomi di Surabaya membuat silabus agar pembelajaran teori dasar ekonomi bisa memiliki kurikulum yang sama di sebuah perguruan tinggi yang memiliki prodi ekonomi.
“Sehingga materi pembelajaran terutama teori dasar itu di semua perguruan tinggi sama. Itu mengantisipasi tren digitalisasi informasi yang berkembang sangat pesat,” tuturnya.
Wakil Dekan bidang Akademik, FEB UWKS, Kristiningsih mengatakan, FEB UWKS yang juga berkontribusi mencetak sarjana ekonomi terus melakukan up dating kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Teori dasar penting tapi juga harus menyesuaikan dengan perkembangan terutama era teknologi. Sehingga kami di FEB UWKS juga membekali mahasiswa dengan teknologi. Misalnya mata kuliah marketing dengan nama digital marketing,” katanya.
Diakui Kristiningsih, perkembangan teknologi tidak bisa dihindari. Namun bagaimana caranya bisa beradaptasi dan bisa memanfaatkan teknologi untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
“Kita manfaatkan teknologi untuk membantu mengerjakan tugas-tugas dan juga untuk mengambil keputusan,” tuturnya. end