Dr Teguh Herlambang
Dosen Sistem Informasi, FEBTD

SEKARANG ini banyak sekali teknologi yang berkembang di jaman yang serba digitalisasi pasca pandemi.  Pada 1990an dan awal 2000an, teknologi masih bisa dikendalikan oleh manusia, namun ketika beranjak 2010 sampai sekarang, teknologi baik smartphone ataupun teknologi online lain yang menguasai manusia.

Kita bisa melihat saat ini rata-rata semua orang tidak bisa terlepas dari smartphone, dimanapun smartphone akan selalu dibawa , bahkan anak kecilpun juga sudah bisa mengoperasikan smartphone.

Kapanpun dan dimanapun, teknologi seolah telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Di rumah, di jalan, di tempat kerja, di sekolah atau kampus, di pusat perbelanjaan, rumah makan, tempat rekreasi atau hiburan, di kantor pemerintah, dan bahkan di tempat ibadah, teknologi hadir mengisi setiap aspek kehidupan kita.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Meskipun transformasi digital membawa banyak keuntungan, dunia bisnis dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menghadapinya. Salah satu tantangan ekonomi digital yang paling menonjol adalah meningkatnya persaingan antar perusahaan.

Perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dapat tertinggal dari pesaingnya. Untuk menghadapi tantangan transformasi digital memerlukan kesiapan dan keterampilan yang tepat.

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan :

1. Mengasah Hard Skill
Pelaku bisnis, karyawan dan stakeholder perlu terus mengasah kemampuan teknis mereka untuk dapat memanfaatkan teknologi digital secara maksimal. Penguasaan software, coding, dan analisis data menjadi penting di era ini.

2. Memperkaya Soft Skill
Selain hard skill, soft skill seperti komunikasi, manajemen waktu, dan kreativitas juga sangat diperlukan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi.

3. Mengelola Banyak Informasi
Dalam era digital adalah hal yang wajar jika informasi yang diterima menjadi semakin banyak. Kemampuan dalam mengelola informasi dan mengambil keputusan berdasarkan data menjadi kunci sukses di era ini.

4. Menguasai Bahasa Asing
Untuk mempermudah mendapatkan update informasi diperlukan fasih dalam berbahasa Inggris, sebagai bahasa internasional, tetap menjadi keahlian penting. Menguasai bahasa asing akan mempermudah akses ke sumber informasi global dan membuka peluang bisnis di pasar internasional.

5. Mencari Pengalaman
Pengalaman kerja di bidang teknologi atau pengalaman berhadapan langsung dengan tantangan di era transformasi digital akan sangat membantu dalam menghadapi era ini.

Selain tantangan dari tranformasi digital, perkemabangan teknologi juga telah merasuki berbagai aspek kehidupan  sehingga memperngaruhi kebiasaan dan kehidupan sosial di seluruh dunia.  Di zaman ini, siapapun bisa menggunakan gadget, bahkan anak-anak kecil pun tidak terkecuali. Sehingga dengan adanya gadget ini anak semakin lupa untuk belajar, lupa tidur dan aktivitas sosial lainnya.

Perubahan yang dialami masyarakat pun tak terelakkan akibat pergeseran ini.  Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah dalam pola konsumsi masyarakat di era digital atau gadget ini. Indonesia juga merasakan dampaknya secara global, di mana pasar offline atau department store di seluruh dunia tiba-tiba mengalami penurunan aktivitas.

Lebih jauh, teknologi komunikasi baru (the new communication technologies), terutama media sosial, dikhawatirkan akan menggantikan pola komunikasi dan interaksi sosial tradisional. Dalam model komunikasi dan interaksi sosial tradisional, pertemuan antar-individu yang begitu hangat. Dengan eye contact dan persentuhan kulit, ditakutkan akan semakin jarang terjadi dan digantikan oleh interaksi sosial artificial melalui WhatsApp, Facebook, Twitter ataupun Instagram.

Perkembangan teknologi industri terkini juga dituduh akan mengancam banyak posisi tenaga manusia di dunia kerja. Angka pengangguran akan bertambah karena tenaga manusia digantikan oleh teknologi robot dan mesin cerdas. Pekerjaan-pekerjaan seperti kasir, teller perbankan, resepsionis, tukang pos, operator telepon, operator pintu tol, agen perjalanan, hingga juru parkir diperkirakan akan hilang dan digantikan oleh mesin-mesin cerdas buatan manusia.

Pada saat itu, dikhawatirkan akan muncul konflik global berkaitan dengan dampak disrupsi teknologi terhadap kehidupan manusia. Semoga dengan adanya teknologi yang semakin maju pesat, tidak akan mengurangi aktifitas manusia layaknya sebagai makhluk sosial dan tidak membuat manusia menjadi manja dan kurang bergerak karena semua fasilitas bisa digunakan tanpa meninggalkan rumah sekalipun. *