TANTANGAN MAHASISWA : Toto Suharto, Managing Director of PT Robert Bosch Automotive (kanan) menjelaskan tentang teknologi Bosch di Bosch Branch Office, Experiential and Innovation Center Surabaya, kepada mahasiswa, Kamis (2/5). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co  – Indonesia negara yang besar untuk mengembangkan internet. Potensi bisnis ini sangat luar biasa.

Apalagi saat ini Indonesia memiliki lebih dari 140 juta pengguna internet dengan prediksi ekosistem bisnis Internet of Things (IoT) bernilai sekitar Rp 444 triliun pada 2022 mendatang.

Karena itu, peran anak muda sangat penting untuk mengembangkan teknologi internet di masa mendatang.

Bosch sebagai perusahaan yang terus mengembangkan teknologi di seluruh Indonesia, menantang anak muda terutama mahasiswa untuk mengikuti kompetisi pengembangan solusi IoT bertajuk: Bosch IoT Hackathon 2019.

Toto Suharto, Managing Director of PT Robert Bosch Automotive mengatakan kompetisi ini terbuka untuk siapa saja, mahasiswa di seluruh Indonesia.

Bosch memberikan fasilitas dan pelatihan sebelum mengikuti kompetisi ini. Sehingga pada puncaknya di Oktober 2019, mahasiswa bisa memberikan ide-ide kreatifnya.

“Kita akan menyaring ide-ide itu untuk bisa menjadi produk-produk yang nantinya bisa bermanfaat untuk orang banyak. Bisa dipasarkan,” ujar Toto di Bosch Branch Office, Experiential and Innovation Center Surabaya, Kamis (2/5).

Bosch sebagai penyelenggara,kata Toto memberikan panduan berupa Bosch Class dan sharing knowledge agar mahasiswa bisa berpartisipasi dalam acara ini.

“Kita akan saring semua ide itu. Nantinya yang menang di Indonesia akan kita bawa kompetisi serupa di Jerman dalam kompetisi Bosch Connective World. Di sana semua ide tentang IoT akan tampil di ajang itu. Sebuah kebanggaan,” jelas Toto.

Toto memberikan bocoran, bahwa dalam kompetisi ini, tdiak hanya prototype yang ditampilkan tapi peserta juga harus menyertakan model bisnisnya.

Ini dilakukan agar nantinya jika ide itu bisa dijadikan produk, maka produk itu bisa dipasarkan.

“Di Bosch Class ada pembekalan, di mana ide yang ada akan dikembangkan menjadi produk nyata,” tandasnya.

Janu Suryanto  selaku Direktur Industri Elektronika dan Telematika, Kementerian Perindustrian mengaku bangga adsa perusahaan yang peduli akan pengembangan teknologi di Indonesia.

Karena sampai saat ini impor elektronik Indonesia jauh lebih besar dibandingkan ekspornya.

“Karenanya ke depan akan ada aturan perusahaan yang memiliki tempat pelatihan teknologi seperti Bosch ini akan mendapatkan insentif pajak. Aturan itu tinggal didok saja,” tukasnya.

Sosialisasi kompetisi ini tidak hanya dilakukan di Surabaya, ada kota lainnya seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Kompetisi ini melibatkan pemerintah, akademisi dan pelaku industri.

Di setiap kota, Bosch telah mengkustomisasi tema Bosch Talk sesuai keunggulan dan ciri masing-masing area: smart manufacturing di Surabaya, smart mobility di Jakarta, smart cities di Bandung, smart agriculture/aquaculture di Yogyakarta. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry