Embung Kalisat di Kecamatan Rembang yang mulai mengering sejak memasuki musim kemarau. (DUTA.CO/Abdul Aziz)

PASURUAN | duta.co – Banyaknya waduk atau embung yang mengering sejak memasuki musim kemarau tahun ini, ditambah menurunnya air di sungai, membuat hasil tangkapan ikan perairan darat di Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan. Sehingga banyak hasil tangkapan ikan di perairan darat mengalami penurunan secara signifikan.

Data dari Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, pada triwulan lalu, tangkapan ikan di perairan darat mencapai 141,1 ton. Namun sejak masuk musim kemarau, hasil tangkapan perlahan mulai menurun. Seperti pada bulan April lalu, hasil tangkapan ikan mencapai 47 ton, akan tetapi pada sebulan berikutnya justru merosot tajam hingga 37,7 ton.

Kabid Kenelayanan pada Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Alamsyah Suprijadi mengatakan, penurunan masih terjadi pada Juni dan Juli 2018, meski pihaknya masih merekap jumlah hasil tangkapan tersebut. Dimungkinkan untuk bulan Agustus hingga ke depannya, tak tertutup kemungkinan hasil tangkapan ikan perairan darat juga ikut menurun.

“Kalau total tangkapan ikan di perairan darat hingga bulan Mei hanya mencapai 225,8 ton. Kita hanya melakukan penghitungan saja, karena perairan darat itu memang kebanyakan dari debit airnya. Kalau pas musim penghujan, volume air meningkat sehingga ikan juga banyak yang berkembang biak,” ujar Alamsyah saat dihubungi via telepon, pada wartawan, Minggu (26/8/2018).

Menurut dia, masuknya musim kemarau membawa pengaruh pada hasil tangkapan ikan di darat. Bahkan membuat waduk atau embung-embung di sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan mengering. “Sedangkan sungai kondisi airnya juga menurun. Sehingga banyak masyarakat atau nelayan yang tidak memancing dan mengakibatkan jumlah penangkapan turun,” terangnya.

Pihaknya optimis, tingginya produksi ikan diperkirakan akan kembali tinggi jelang musim hujan pada bulan September hingga akhir tahun 2018 ini. Targetnya tahun ini hasil tangkapan di darat bisa lebih besar dari tahun 2017 lalu sebesar 304,6 ton. “Potensi ikan di perairan darat juga tinggi. Selain nelayan, masyarakat yang memanfaatkan untuk memancing,” urai Alamsyah.

Tetapi, kata dia, karena waduk dan sungai banyak yang mengering, jadi berpengaruh. Tapi ketika hujan tiba, pihaknya mengaku optimis target hasil tangkapan ikan bisa tercapai. Dari daerah penghasil tangkapan ikan darat, Alamsyah menegaskan bahwa Danau Ranu Grati, yang berada di Kecamatan Grati, masih menyumbang prosentasi tertinggi untuk 40 persen tangkapan di darat.

Pihaknya juga berharap agar kekeringan sejumlah danau atau embung bisa berakhir secepatnya. “Selain Danau Ranu Grati, ada juga bendungan, yakni waduk Purwodadi dan waduk Kejayan. Juga termasuk sungai-sungai di sepanjang Bangil, Beji sampai Rejoso. Biasanya sebagian nelayan ada memanfaatkan perahu, jala bahkan juga menggunakan pancing biasa,” imbuhnya. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry