
JOMBANG | duta.co – Melihat situasi kota santri yang belakangan ini sering terjadi bencana longsor dan banjir, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PCNU Jombang menggelar Jambore Santri Tangguh Bencana (Jamsena). Kegiatan ini berlangsung di Pusat Latihan Brimob Polda Jawa Timur, Kecamatan Bareng, pada Jumat (31/1/2025) hingga Sabtu (1/2/2025).
Ketua LPBI PCNU Jombang, Dr. Khoirul Hasyim, menjelaskan, bahwa Jamsena bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pendampingan kepada peserta terkait penanggulangan bencana serta isu-isu lingkungan.
“Beberapa agenda Jamsena antara lain pelatihan kesehatan lapangan dalam situasi darurat kebencanaan, pengetahuan tentang dapur umum, praktikum asesmen air, dan pemanfaatan air hujan,” ujar Hasyim.
Kegiatan ini juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang memberikan materi terkait bencana kebakaran dan mitigasi bencana. Selain itu, tenaga ahli di bidang kesehatan turut hadir untuk memberikan pelatihan terkait penanganan kesehatan darurat dan pasca bencana bagi korban.
“Kami juga mengadakan praktik pengelolaan sampah agar tidak mencemari lingkungan serta mengubah sampah menjadi benda bernilai ekonomi,” tambahnya.
Jamsena diikuti oleh pelajar tingkat menengah atas (SLTA) dari madrasah dan sekolah di Jombang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian pelajar terhadap lingkungan serta membekali mereka dengan keterampilan menghadapi bencana.
“Mengingat generasi muda saat ini adalah pemangku masa depan, mereka harus siap bertanggung jawab atas keberlangsungan ekosistem dan menghadapi perubahan iklim,” ungkap Hasyim.
Pelopor Madrasah Tangguh Bencana
Selain Jamsena, LPBI PCNU Jombang juga akan mengimplementasikan program “Madrasah Tangguh Bencana” di madrasah-madrasah peserta. Program ini bertujuan untuk membentuk santri sebagai pelopor penanggulangan bencana dan agen perubahan dalam menghadapi tantangan lingkungan.
“Upaya yang dilakukan meliputi pengelolaan sampah, pemanfaatan sumber daya air, serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama, terutama saat terjadi bencana alam,” jelas Hasyim.
Kegiatan Jamsena ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk BPBD Jombang, NU-Care Lazisnu, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), LP Ma’arif, serta Banom di lingkungan PCNU Jombang seperti Gerakan Pemuda Ansor dan Banser.
Dengan adanya Jamsena dan program Madrasah Tangguh Bencana, diharapkan santri dan pelajar di Jombang semakin siap menghadapi bencana serta berperan aktif dalam menjaga lingkungan. (din)