PROBOLINGGO | duta.co – Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin meminta refocusing anggaran Perdin (perjalanan dinas) DPRD Kota Probolinggo sebesar Rp 3,8 miliar.
Hadi menyebut, refocusing tersebut dilakukan untuk penanganan Covid-19 di Kota Probolinggo yang kini mengalami lonjakan kasus penularan di masa PPKM darurat.
“Kami sempat merundingkan hal ini dengan Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib Senin lalu, namun masih belum ada titik terang hingga saat itu,” ujar Habib Hadi, Rabu (14/7/2021).
Anggaran Perdin itu sendiri sebesar Rp 5,8 M dan wali kota meminta refocusing sebesar Rp 3,8 M.
Ia menyebut, anggaran tersebut digunakan untuk membeli ventilator ataupun kebutuhan alat kesehatan lainnya, karena saat ini kasus penularan Covid-19 mengalami lonjakan dan dibutuhkan biaya yang cukup besar.
“Jika benar DPRD hanya menyerahkan sebesar Rp 1 miliar saja yang direfocusing, menurut kami ini tidak cukup untuk menutup seluruh kebutuhan. Kami tidak menyetujui itu dan akan merundingkan ulang dengan dewan,” kata Hadi.
Sementara untuk Perdin sendiri itu hanya sampai bulan September karena sudah masuk PAPBD. Jika dihitung dari bulan ini, tersisa dua bulan ke depan untuk melakukan Perdin.
Hadi menyebut, berdasarkan informasi yang dia punya, biaya normal Perdin tiap bulan biasanya sebesar Rp 1 miliar.
Oleh karenanya, Hadi meminta anggaran Perdin direfocusing sebesar Rp 3,8 miliar untuk penanganan Covid-19.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib mengatakan, DPRD masih belum menentukan secara pasti berapa anggaran Perdin yang akan direfocusing.
“Terjadi kesalahpahaman dalam nominal anggaran refocusing itu. Pihak kami masih belum memastikan berapa anggaran yang akan direfocusing. Sementara yang mengatakan anggaran yang direfocusing sebesar Rp 1 miliar itu adalah Sekwan dan itupun masih belum berkoordinasi dengan kami,” jelas Mujib.
Mujib sempat meminta agar anggaran tersebut tidak direfocusing sampai Rp 3,8 miliar, namun hal tersebut akan dirundingkan kembali dengan pihak eksekutif. hul
