Hendro T Subiyantoro. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Hendro T Subiyantoro, Wakil Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia, sayap HKTI, heran, mendengar Presiden Joko Widodo mengeluh tentang besarnya impor ketimbang ekspor. Ini tanda-tanda apa?

“Kalau presidennya saja sudah mengeluh, terus rakyat mau bilang apa? Tanya? Presidennya siapa?,” jelas Hendro kepada duta.co, Rabu (5/12/2018).

Presiden Jokowi, jelas Hendro, mestinya tidak perlu berkeluh kesah soal impor yang lebih besar dari ekspor. Sebab, Presiden-lah yang mesti bertanggung jawab atas terjadinya kondisi tersebut.

“Jangan sampai terkesan cuci tangan. Kondisi ini tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya sebagai pemimpin tertinggi di negeri ini, presiden,” tambah Mantan Pengurus GP Ansor Jawa Timur ini.

Keluh kesah itu diutarakan Jokowi dalam acara pelepasan ekspor 1,5 juta unit motor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (3/12). Dia menyebut impor yang lebih besar daripada ekspor merupakan problem besar Indonesia.

Sebaliknya, menurut Jokowi, ekspor dalam jumlah besar akan memperbaiki current account defisit negara yang saat ini dalam kondisi kurang baik.

Masih menurut Hendro, percuma Jokowi mengeluh, karena faktanya tidak berani memperbaiki keadaan. Mestinya, daripada mengumbar keluh kesah, ia lebih baik melakukan tindakan tegas, menggati Menteri Perdagangan, ini menteri yang dinilai doyan impor. Tapi kenyataannya tidak pernah ditegur. Petani yang kalang kabut.

“Jadi, masalah yang melilit negeri ini memang ketegasan, keberanian dari seorang pemimpin. Presiden harus berani mencari menteri yang pandai memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Bukan menteri yang pintar impor. Dan itu tidak bisa dilakukan selama presiden masih menjadi petugas partai,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry