TANAM PADI. Cak Sandi bersama jajaran Forkopimda Kota Mojokerto dan lainnya secara simbolis melakukan tanam padi serentak. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Gerakan tanam padi serentak yang dilaksanakan pada 14 provinsi di Indonesia menjadi salah satu langkah nyata untuk mendukung ketahanan pangan di tanah air. Acara ini dipusatkan di Banyu Asin, Sumatra Selatan dengan dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan dibuka secara daring oleh Menteri Pertanian dengan diikuti oleh kepala daerah melalui video conference, termasuk Kota Mojokerto, Rabu (23/5/2025).

Tanam Padi Serentak di Kota Mojokerto digelar di lahan sawah Balongcok, Kecamatan Balongsari, Kelurahan Magersari. Kegiatan diikuti Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi, bersama jajaran Forkopimda Kota Mojokerto.

Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis nasional dalam memperkuat sektor pangan agar Indonesia bisa swasembada pangan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), luas baku lahan tanah 368,93 hektare. Luas garapan aktual per bulan ini 368,7 hektare.

“Ini menunjukkan efisiensi lahan pertanian yang mencapai 99,9%,” tandasnya.

Konsentrasi lahan pertanian terbesar ada di Kelurahan Kedundung seluas 96,57 hektare, Gunung Gedangan 48,96 hektare, dan Blooto seluas 79,29 hektare.

Sosok yang akrab disapa Cak Sandi ini mengungkapkan, untuk kebutuhan pangan di Kota Mojokerto masih
aman termasuk, minyak goreng, gula, dan ayam.

Demikian juga dengan kebutuhan pupuk dan kebutuha tanam lainnya sudah dilakukan koordinasi. Sehingga untuk pupuk bersubsidi aman. “Stok pupuk, retribusi pupuk, dan kebutuhan petani aman,” tegasnya.

Sedangkan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto mengatakan, jadwal tanam di Kota Mojokerto ada kemunduran akibat adanya banjir pada Desember dan Januari. Akibat banjir, tanam akhirnya dilakukan pada Februari awal.

Sedangkan panen raya di Kota Mojokerto diperkirakan pada April dan Mei. Karena ada kemunduran tanam, maka ada yang masih menunggu panen dan ada juga sudah mulai tanam.

“Yang sudah mulai tanam merupakan tanam ke dua. Paling tidak berturut-turut hingga satu bulan ke depan sudah mulai tanam ke dua semua,” jelasnya.

Sementara itu, terungkap bahwa Bulog Cabang Mojokerto yang membawahi wilayah Mojokerto Raya dan Jombang sebagai ranking wahid se-Provinsi Jawa Timur atas serangan gabah.

“Dari target 47 ribu ton, saat ini sudah menyerap 41 ribu ton atau 87%. “Insyallah minggu depan sudah 100%,” ujar Pimpinan Cabang Bulog Mojokerto Muhammad Husin.

Melalui Program Sergab (serap gabah) hingga akhir April menargetkan penyerapan gabah dari petani sudah 100%.

“Bulog membeli gabah kering panen (GKP) dari petani seharga Rp 6.500 per kilogram,” katanya. (ywd)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry