PENELITIAN: Tim dari badan Geologi Bandung saat melakukan penelitian di lokasi tanah gerak di Slahung Ponorogo (duta.co/siti noer)

PONOROGO | duta.co- Badan Geologi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, datang ke lokasi tanah gerak di Slahung Ponorogo untuk melakukan penelitian.

Tim yang datang sejak Selasa (10/4), melakukan pengamatan di lima titik lokasi tanah gerak di Ponorogo selama beberapa hari. Mereka menyusuri satu demi satu titik-titik tersebut dan akan memberikan saran dan rekomendasi terkait kondisi yang ada.

Imam Basori Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo mengatakan, tim PVMBG akan difokuskan dulu ke lokasi longsor di Kecamatan Slahung.

Di antaranya di Dusun Gembes dan Durenan, Desa Slahung; Dusun Bulu, Desa Senepo dan satu titik lagi di Desa Tugurejo. Semuanya di Kecamatan Slahung. Sedangkan titik kelima adalah di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan.

Menurutnya, pemetaan ini dilaksanakan agar Pemkab Ponorogo melalui BPBD atau OPD terkait bisa melakukan tindak lanjut untuk mengatasi kondisi yang ada.

“Sesuai surat yang kami layangkan ada lima titik yang akan diteliti oleh tim dari Badan Geologi ini. Kondisi tanah gerak di titik tersebut akan dipetakan dan akan muncul rekomendasi. Ini kita lakukan karena kalau kondisi ekstrim, seperti saat curah hujan tinggi, lokasi tersebut kan rawan karena pergerakan selalu ada,” jelasnya.

Maka perlu tindak lanjut dari kondisi yang ada. Dan itu yang kita harapkan dari penelitian tim PVMBG ini yang akan kita bahas bersama Bupati dan OPD terkait setelah muncul rekomendasi.

Kasubdit Mitigasi Gerakan Tanah (Wilayah Barat)  PVMBG Sumaryono mengatakan, mereka akan mendatangi lima titik. Berbagai kondisi yang ada akan diamati dan akan memberikan rekomendasi yang bisa dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
“Paling cepat satu pekan setelah pengamatan akan muncul rekomendasi. Warga harus seperti apa nanti akan kita beri saran,” ungkapnya.

Saat ini warga di Dusun Gembes masih banyak yang mengungsi di pos pengungsian dekat SDN 2 Senepo. Mereka mengungsi sejak terjadi bencana tanah gerak sekitar satu bulan lalu. Menurut data BPBD , jumlah warga terdampak bencana tanah gerak di Dusun Gembes adalah 16 KK, Desa Senepo 28 KK. Sedangkan yang mengungsi mencapai 22 KK, sehingga total  ada 74 KK.(sna)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry