
JOMBANG | duta.co – Di tengah polemik di
jajaran elit organisasi NU, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Diwek tetap menggelar Lailatul ljtima, Rabu (20/11) malam. Digelar di Masjid Ali Imron Desa Kayangan, acara ini diikuti sekitar 400 jamaah.
Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh hadir bersama jajaran pengurus. Ketua Ranting NU Desa Kayangan, H Minal Muslih juga hadir beserta pengurusnya. Termasuk kepala Desa Kayangan Hj Tutik Handayani dan jajaran perangkat desanya.
Rangkaian kegiatan dimulai setelah jamaah shalat lsya. Dengan melaksanakan shalat-shalat sunah yang diimami Kiai Muhammad Rofiq. Dilanjutkan dengan istigosah yang diimami KH Nurul Fuad, Wakil Ketua PCNU Jombang.
Lalu dirangkai dengan pembacaan shalawat. Gus Variz Muhammad Mirza dari Tebuireng memberikan pengajian kitab At-Tibyan karya KH Hasyim Asy’ari. Puncak acaranya adalah mauidzah hasanah oleh KH Khoiril Anam dari Denanyar.
Ketua Ranting NU Desa Kayangan, H Minal Muslih, berterima kasih karena Lailatul ljtima ditempatkan di Desa Kayangan. “Kali ini juga dihadiri perwakilan dari Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU dan IPPNU,” ujarnya.
KH Hamdi Sholeh, Ketua MWCNU Diwek, menyampaikan hal sama. “Kecamatan Diwek ini seperti ibukota NU, karena dekat dengan Tebuireng,” katanya.
Dia mengajak jamaah untuk terus aktif mengikuti kegiatan NU. “Karena kita lahir dan dibesarkan di NU, mari kita terus lanjutkan berbagai tradisi para masayikh,” imbuhnya.
Lailatul ijtima’ ini, lanjutnya, peninggalan tradisi para pendiri NU. “Sejak zaman KH Hasyim Asy’ari dan kita sekarang bisa meneruskan perjuangan beliau,” ujarnya.
Pengasuh Pesantren Al-Masruriyah Tebuireng, Gus Mirza, mengajak para hadirin agar segera berbuat baik. “Mumpung kita masih diberi kesempatan,” jelasnya.
Dengan mengutip isi kitab At-Tibyan, dia juga mengajak hadirin agar menjaga kesempatan. “Karena usia orang tidak tahu, maka kita harus terus berusaha berbuat baik,” jelasnya.
Saat memberikan mauidzah hasanah, KH Khoiril Anam memotivasi jamaah untuk terus berkumpul dengan para ulama. “Di NU itu ruhnya ya Lailatul ljtima’ ini, kumpul-kumpul dengan para kiai dan orang alim,” jelasnya.
Kiai muda ini mengutamakan pentingnya menjadi orang baik. “Karena orang baik akan dijatah oleh Allah secara langsung,” pungkas guru MAN Tambakberas ini. (muk)







































