SISWA terbaik itu, Mokhammad Rokhib, bersama gurunya.

PASURUAN | duta.co – Prestasi siswa asal Pasuruan ini patut dibanggakan. Betapa tidak, Mokhammad Rokhib (18) menjadi yang terbaik di antara siswa di Jawa Timur saat ujian nasional lalu. Padahal dia tak ikut bimbel alias bimbingan belajar. Dia menjadi kebanggaan warga Pasuruan setelah menjadi peraih nilai terbaik dalam Ujian Nasional (UN) SMA di Jawa Timur.

Pelajar SMAN 1 Pandaan, Pasuruan ini sama sekali tidak menyangka nilainya bakal menjadi yang tertinggi di antara ribuan pelajar SMA lainnya.  Dalam UN lalu, anak tunggal pasangan suami istri (pasutri) Mokhammad Syarifuddin dan Ida Fatmawati ini mendapatkan nilai total 368,5.

Rinciannya, nilai 98 di mata pelajaran bahasa Jepang, nilai 92,5 di mata pelajaran matematika 92,5, lalu nilai 90 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, serta nilai 88 di mata pelajaran Bahasa Inggris.

Rokhib, sapaan akrabnya, mengaku sangat senang dan bangga. Ia tidak mengira bahwa nilai UN-nya terbaik di Jawa Timur. Padahal, sebelumnya ia hanya menargetkan mendapatkan nilai 100 di salah satu mata pelajarannya ini.  “Saya tahunya dari baca berita dan share dari teman – teman. Kaget aja sih, kok bisa sampai terbaik tingkat Jatim,” katanya.

Rokhib mengaku, pola belajarnya masih sama dengan teman – teman lainnya. Ia tidak pernah kursus atau ikut bimbingan belajar. Ia hanya belajar di rumah dan bersama teman – temannya. Ia merasa lebih tenang saat belajar dengan teman – temannya. “Belajar kelompok itu enak. Setiap ada masalah, diselesaikan bersama – sama,” sebutnya.

Di lingkungan sekolah, Rokhib dikenal sebagai siswa yang rajin. Ia juga dikenal sebagai sosok yang pekerja keras. Sebab, meski masih duduk di bangku sekolah, ia sudah mampu mencari uang sendiri dan tak tergantung pada uang jajan dari orangtua.  “Saya jualan makanan ringan ke teman – teman sekolah dan kelas. Mulai dari makaroni, sampai yang terakhir kemarin saya jual jamur dititpkan di koperasi siswa,” ucapnya.

Sementara pembimbing akademik, Yuliari mengatakan, Rokhib memang sosok yang pintar. Sejak awal, Rokhib sudah diprediksi para dewan guru akan menjadi murid yang pintar dan cerdas.

“Sejak awal masuk sudah terlihat kepintarannya. Bahkan , dia dulu itu pintar di IPA, tapi yang bersangkutan memilih masuk bahasa. Kami sudah mengira dia akan menjadi siswa pintar,” ucapnya.  Ia mewakili pihak sekolah dan menyampaikan rasa bangga terhadap capaian siswanya ini. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry