Cak Nur (kiri) dan bendera PKB (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – DPW PKB Jawa Timur sudah menggelar konferensi pers terkait hasil Pemilu 2024. Katanya, PKB Jatim berhasil menjadi partai dengan suara terbanyak di Jatim. Partai besutan para kiai ini bisa mengamankan 27  kursi di DPRD Jatim dengan 4.517.228 suara.

“Kami sebelumnya di tahun 2019 mendapatkan 25 kursi. Pada Pemilu 2024 kami mendapatkan kenaikan dua kursi, sehingga total menjadi 27 kursi,” demikian Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Anik Maslachah, seusai konferensi pers di Surabaya, Sabtu sore kepada wartawan.

Angka ‘sukses’ ini ternyata masih sangat jauh dari sukses PKB di (pemilu) awal reformasi. Setidaknya dua periode 1999 dan 2004. PKB Jawa Timur masih mampu mengamankan 7,03 juta suara (pemilu 1999) dan 6,3 juta suara pada pemilu 2004.

“Sekarang dapat 27 kursi. Padahal periode 2004-2009 sebanyak 31 kursi. Jadi masih jauh untuk menyebut sukses. Justru partai lain, seperti Partai Gerindra yang naik signifikan,” terang Nur Hadi ST, tokoh PKB Sidoarjo sejak partai ini lahir kepada duta.co, Minggu (21/4/24).

Menurut Cak Nur, panggilan akrabnya, PKB Jawa Timur bisa kehilangan basis, kalau tidak ekstra hati-hati. Ia menyebut daerah Sidoarjo dan Gresik.  Apalagi, hari ini, kita sudah mendengar rasa pesimistis Ketua Umum DPP PKB, bahwa, ia tidak mempercayai kader internal PKB untuk bertarung dalam Pilkada 2024.

“Ini ‘mimpi’ buruk. Baik Pilbup Sidoarjo maupun Gresik. Belum lagi kalau menyaksikan kerenggangan hubungan PKB dengan Pondok Pesantren (PP) Bumi Sholawat yang diasuh KH Ali Masyhuri atau Gus Ali,” terang lelaki yang menekuni usaha otomotif itu.

Gonjang-ganjing politik di Sidoarjo dan Gresik, terutama setelah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor menjadi tersangka KPK, atau setidaknya setelah mendukung Prabowo-Gibran bersama  Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani, SE semakin menjauhkan kepentingan PKB dengan Bumi Sholawat.

“Bagaimana pun, Gus Ali memiliki peran penting dalam Pilkada Sidoarjo dan Gresik. Sebagaimana kita tahu, Bupati Sidoarjo (H Muhdlor) adalah anak beliau, sementara Gresik (Gus Yani) adalah menantunya. Ini bisa mengubah peta politik, PKB terancam di daerah basis,” urainya.

Ironi, Kader Internal Tak Siap

PKB sudah mengumumkan membuka pendaftaran secara terbuka bagi siapa pun yang ingin maju dalam Pilkada 2024. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan sejauh ini belum ada kader internal partai yang bisa dipercaya untuk maju dalam Pilkada.

“Sampai detik ini saya belum tahu kader internal. Dan saya cenderung nggak percaya kader internal ha ha ha,” ucap Cak Imin dalam konferensi pers di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2024).

Ketidaksiapan PKB mengusung kader sendiri, tentu, menjadi bomerang dalam memenangkan pilkada 2024. Apalagi menyaksikan rival politiknya (seperti Partai Gerindra) di sejumlah daerah yang terus menggeliat.

“Pilkada Sidoarjo dan Gresik misalnya, kalau kader Gerindra dan kader PDIP menyatu, bisa menjadi ancaman serius bagi PKB. Percayalah, kalau tidak hati-hati dominasi itu, akan pecah. Tunggu November 2024 besok,” pungkas Cak Nur.  (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry