SURABAYA | duta.co – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) Jawa Timur menyiapkan 174 konten kreator berkarakter Aswaja melalui program “Hangout Media” bertema “Think and Act Creative” secara daring pada 29 Juni dan “offline” di Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya pada 5-6 Juli 2025.

“Program yang berkolaborasi dengan PW LTN NU Jatim dan diikuti kader IPPNU se-Jatim ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para pelajar NU dalam bidang desain grafis, fotografi dan videografi, serta riset media, yang selanjutnya akan diprogramkan untuk pelajar umum,” kata Ketua PW IPPNU Jatim Aisyah Nur Afifah M. di Surabaya, Kamis (29/5/2025).

Kemajuan tekonologi tak mungkin dihindari. Dengan pelatihan ini, ia mengharapkan para peserta mampu menghasilkan konten kreatif yang berkualitas, relevan, serta mampu memperkuat eksistensi pelajar NU di dunia digital, namun tetap bijak dalam bermedsos dan berkarakter Aswaja, sekaligus mengajak pelajar umum untuk berjejaring dengan IPPNU se-Jatim.

“Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan, termasuk cara individu/kelompok dalam berinteraksi, berbagi informasi, serta membangun citra diri di dunia maya. Di Indonesia, dampak perkembangan teknologi ini sangat terasa, terutama di kalangan generasi muda yang menjadi pengguna aktif media digital,” katanya.

Didampingi Ketua PW LTN Jatim H Helmy M Noor dan Sekretaris PW IPPNU Jatim Alfiarista Andreani dalam pertemuan teknis di Pesantren Digipreneur (Digital Entepreneurship) Al-Yasmin Surabaya, ia merujuk data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

APJII mencatat jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023. Artinya, pengguna internet ada tren grafik yang meningkat. Selain itu, penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi dan distribusi informasi juga semakin meningkat, baik untuk kepentingan pribadi, komunitas, maupun organisasi.

“Sebagai bagian dari organisasi pelajar, IPPNU Jatim menyadari pentingnya adaptasi terhadap perubahan digital. Media digital tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sarana dakwah dan penyebaran nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif, karena itu penguatan kapasitas dalam bidang media kreatif menjadi kebutuhan mendesak bagi pelajar NU,” katanya.

Dengan program “Hangout Media” ini, ia berharap IPPNU Jatim dapat mencetak kader-kader media yang tidak hanya mampu menguasai teknis pembuatan konten, tetapi juga memiliki wawasan luas dalam mengelola informasi secara bijak dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai IPPNU yang berbasis Ahlussunnah Wal Jamaah.

Terkait program IPPNU Jatim itu, Ketua PW LTN NU Jatim H Helmy M Noor menyambut baik kegiatan IPPNU dalam mengedukasi kadernya untuk memiliki kemampuan literasi digital yang tinggi, tanggap terhadap informasi, serta mampu menyaring dan menyebarkan berita yang benar  sesuai prinsip NU. (*/IPPNU)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry