MALANG | duta.co – Komandan Korem 083/Bdj, Kolonel Inf Irwan Subekti, bersama Dosen Universitas Ma Chung, melaksanakan Study Skills dengan tema “Radikalisme dan Wawasan Kebangsaan”, bertempat di ruang data Makorem 083/Bdj, Jumat, (28/8/20).
Selain berefek positif, perkembangan teknologi informasi yang pesat juga menimbulkan dampak negatif. Salah satunya menggerus dan mereduksi nilai-nilai kebangsaan bagi generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa baru.
Dengan kemajuan teknologi, generasi muda diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menyikapi semua informasi yang diterima termasuk Radikalisme.
Sikap itu dinilai penting sebagai upaya mempertahankan jati diri. Ilmu pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dimiliki mahasiswa dinilai harus pula diimbangi mental ideologi yang berwawasan kebangsaan.
Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan, Indonesia bukan lahir dari persamaan. Tetapi lahir dari perbedaan dan kehendak untuk bersatu.
“Bangsa Indonesia lahir dari perbedaan dan kehendak untuk bersatu. Karena Indonesia merupakan bangsa yang besar, maka mari kita berjuang bersama-sama untuk memepertahankan Bhinneka Tunggal Ika,” terangnya.
Danrem menambahkan, untuk menjadi pemimpin tidaklah mudah. “Saya ambil contoh dari sisi militer saja sesuai pengalaman saya dan ini saya anggap bisa menjadi tauladan, karena seorang pemimpin harus mempunyai skill yang memadai dan mampu menjadi contoh yang terbaik bagi bawahannya yang dipimpin,” tandasnya.
Talk Show yang digelar hasil kerja sama Korem 083/Baladhika Jaya dengan Universitas Ma Chung ini akan digunakan sebagai bahan Kuliah Daring dan penugasan Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan bagi Mahasiswa Baru Universitas Ma Chung. (nzm)