IST PRIA NAHAS: Udjan Susanto (74) yang diselamatkan petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat menyelamatkan Udjan Susanto, Kamis (7/12). IST

JAKARTA | duta.co – Seorang pria berusia 74 tahun telantar di atas got di Jakarta Barat, dalam kondisi sakit. Dia tidak diakui tiga anaknya. Buah hatinya membuat surat pernyataan tak ada hubungan lagi dengannya. Surat itu diunggah Dinas Sosial DKI Jakarta lewat akun Facebook-nya. Kasus ini viral di media sosial.

Di bawah ini isi surat yang dibuat oleh salah seorang anak pria lansia bernama Udjan Susanto (74) tersebut. Sungguh anak yang tega.

SURAT ‘ANAK DURHAKA’: Surat dari anak Udjang Susanto yang tak mengakuinya sebagai orang tua. (ist)

Bahwasannya saya ahli waris (3 bersaudara) sudah tidak memiliki hubungan lagi sebagai orang tua dan anak sejak 5 tahun yang lalu (tahun 2012).

Maka sejak saat itu saya tidak lagi memiliki sangkut-paut dan tidak lagi bertanggung jawab dengan nama Bapak Udjan Susanto.

Demikianlah pernyataan saya. Surat pernyataan ini dibuat dalam kondisi sehat wal afiat dan tanpa paksaan siapa pun.

Jakarta, 7 Desember 2017.

Surat tersebut ditandatangani sang anak berinisial SS tersebut di atas materai Rp6.000. Ketua RT 007/06 dan Ketua RW 06 Duri Utara juta menandatangani. Petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat menyelamatkan Udjan Susanto (74), Kamis (7/12) lalu. Petugas datang setelah ada laporan dari aparat kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Udjan ditemukan tergeletak tak berdaya di atas got di depan SD Widuri Indah, Kelurahan Duri Utara. Kondisinya amat sangat memprihatinkan. Udjan tidur beralaskan karton seadanya. Dia memakai baju tidur tipis. Pakaian dan alas tidurnya tersebut sudah kotor dan bau, dipenuhi kotorannya sendiri.

Menurut petugas Dinsos, setidaknya Udjan sudah empat hari tergeletak tak berdaya di atas got yang kotor dan penuh lalat dan nyamuk itu. Dia bertahan hidup dari belas kasihan orang-orang sekitar, atau pengendara yang melintas.

Sebelum menyelamatkan Udjan, petugas Dinsos berkoordinasi dengan pihak kelurahan mencari tahu keluarga lansia bernasib malang itu. Udjan diketahui memiliki tiga orang anak, salah satunya tinggal di sekitar lokasi. Saat berhasil ditemui, tidak disangka anak tersebut menolak mengakui Udjan sebagai ayah kandungnya.

“Anaknya bersikeras tidak mengakui lansia itu sebagai orang tua. Kami pun menyodorkan surat pernyataan kepadanya bahwa lansia itu bukan orang tuanya,” kata petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Amir dalam keterangan tertulis dari Dinsos DKI Jakarta.Dengan adanya surat tersebut, petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat langsung mengevakuasi Udjan dari got menggunakan ambulans gawat darurat (AGD) 112 Dinas Kesehatan. Udjan kemudian dirujuk ke RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut. Dia diketahui mengidap diabetes.

Menurut petugas Dinsos, Udjan biasanya tinggal bersama anaknya di Depok, Jawa Barat. Kemudian dia berniat mengunjungi anaknya yang tinggal di Duri Utara itu, namun ditolak. “Alasannya lansia itu menyebalkan dan membuat malu anaknya karena sering membuat resah dan mengganggu orang lain,” kata Amir.

 

Masih Sayang Anak-anaknya

Meski ditelantarkan ketiga anaknya, Udjan yang kini dirawat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat mengaku masih sayang kepada anak-anaknya. Curhatnya itu disampaikan kepada S Wennylie lewat akun Instagram-nya @s.wennylie. Wenny adalah warganet yang kali pertama memposting kisah ini dan jadi viral di media sosial.

Wenny bersama sejumlah temannya, kemarin, menjenguk Udjan di RSUD Tarakan. Udjan dirawat di lantai 7 RSUD Tarakan, tepatnya di Ruang Dahlia 3705.

Lewat instastory, Wenny sempat berbincang dengan Udjan. Meski ditelantarkan, pria yang rambutnya telah memutih ini mengaku masih sayang kepada tiga anak kandungnya. “Sayang, tapi anak yang kita sayang udah kelewatan, ya udah,” kata Udjan yang terbaring di atas tempat tidur sambil diinfus.

Udjan mengaku diusir oleh anak kandungnya berinisial N dari rumah. Dia selama ini mengaku diperlakukan buruk. “Dia udah nggak ingat orang tua. Orang tua udah nggak makan juga dia nggak mau tahu. Minta nasi bilang nggak ada, kalau memang anak bener, kasih aja duit Rp10 ribu juga buat makan cukup,” sambungnya.

Karena diusir, Udjan pun mencoba pergi ke rumah anaknya yang lain di Duri Utara, Jakarta Barat. Namun anaknya yang berinisial SS juga tidak mengakui dan mengusirnya. Dia kemudian telantar dengan tidur di atas got di depan SD Widuri Indah, Kelurahan Duri Utara. Akhirnya dia diselamatkan petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, dibawa dengan ambulans gawat darurat 112 Dinas Kesehatan DKI Jakarta ke RSUD Tarakan untuk dirawat.

Pihak RSUD Tarakan membenarkan bahwa Udjan dirawat di sana, namun tidak memperbolehkan melakukan peliputan karena harus mengurus perizinan. Ditanya soal kondisi Udjan, Dirut RSUD Tarakan dr Togi Asman Sinaga belum bicara banyak.

“Saya kira kalau sudah masuk ke RS sudah dalam perawatan. Saya tidak hapal kondisi pasiennya terakhir seperti apa,” ujarnya dalam sambungan telepon. Dia menyatakan Udjan masih dalam perawatan. hud, dit

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry