DEMAK | duta.co – Menjadi penghafal al Qur’an saja tidaklah cukup. Pun demikian, membaca al Qur’an memiliki etika dengan haqqa tilawatih, Demikian pesan KH Ulin Nuha Arwahi dalam Haflah Khatmil Qur’an PP Al Badriyyah Suburan Mranggen Kabupaten Demak, Ahad (22/04/2018).

“Mengaji dan mempelajari Al Quran itu harus sampai tahqiq atau haqq tilawatih,” demikian pesan Kiai Ulin.

“Baik dengan lisan, yakni membacanya dengan ilmu tajwid, dengan akal, yakni mentadabburi ayat-ayat Al Qur’an dan dengan hati, yakni memahami dan mengaplikasikan ajaran Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tutur kiai asal Kudus ini menerangkan.

Lebih lanjut putra KH Arwani Amin AH ini berpesan, “Al Qur’an yang telah dipelajari, usahakan selalu dibaca sesuai ajaran yang telah  diterima dari guru beserta adab-adabnya,” pesannya.

“Maksud dari shahibul Qur’an dalam sebuah kitab  tafsir yaitu  orang yang mulazim litilawatih, orang yang selalu membacanya, mutakhalliq biakhlaqih, mempunyai adab sebagaimana yang diajarkan Al Qur’an, wal amilu bih, mengamalkan dawuh-dawuh Al Qur’an,” tegasnya

Pengasuh PP Al Badriyyah, KH Muhibbin Muhsin AH menegaskan, bahwa pesan Kiai Ulin ini sangat penting. Kepada para santri, Kiai Muhibbin berpesan agar para santri memiliki akhlak seperti dalam ajaran Al Qur’an, selalu tawadhu’, dan  mengabdi kepada guru atau kiyai supaya mendapat keberkahan dalam hidupnya.

Haflah yang dihadiri ribuan santri dan alumi, merupakan wisuda khatmil qur’an ke 42 ini terdiri dari khatam bil ghaib (hafal) 30 juz sejumlah 9 santri putra dan putri, khatam binnadzar (membaca) 30 juz 40 santri putra dan 64 santri putri, dan juz ‘amma putra 37 santri, dan juz ‘amma putri sebanyak 90 santri. (Benzab/HQ)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry