SURABAYA | duta.co – Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jawa Timur yang digelar Sabtu 28 s/d 29 Juli 2018 di PP Lirboyo, Kediri, tidak mengundang Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo. Karenanya, tidak ada agenda pidato Gubernur dalam rundown acara.

“Hasil rapat pleno tidak ada sambutan gubernur. Tetapi, soal sambutan Gubernur Jatim sudah diagendakan nanti pada saat pelantikan dengan gubernur yang baru. Kebetulan gubernur terpilih dari NU, ini sekaligus untuk memperkuat hubungan NU dengan Pemprov, sebagaimana hasil pertemuan PWNU dengan Bu Khofifah sebagai gubernur terpilih kemarin,” jelas Ir Muhammad Koderi, MT kepada duta.co, Kamis (19/7/2018).

Hal yang sama disampaikan sumber duta.co, bahwa, sambutan gubernur bukan suatu kewajiban. Jika memang dianggap urgen, tidak masalah, kalau pun tidak, juga tidak mengganggu jalannya acara. “Penganugerahan NU Jatim Award  2018 kemarin juga tidak ada sambutan gubernur. Tidak ada masalah, tidak mengurangi substansi acara. Apalagi, kabarnya, sudah diagendakan bersama gubernur terpilih, Khofifah Indar Parawansa,” jelas sumber tersebut.

Ditanya apakah ini bentuk ‘ngambek’ setelah Pilgub Jatim di mana Pakde Karwo tidak mendukung Gus Ipul sehingga kalah? “Memang banyak yang bertanya, dan persepsi orang berbeda-beda, itu sah-sah saja. Tetapi, agenda pidato itu bukan sebuah kewajiban, itu saja,” tegasnya.

Lebih Efisien

Konferwil kali ini juga berbeda dengan lima tahun lalu. Dari segi waktu, lebih efisien, cuma dua hari. Sementara Konferwil NU Jatim 5 tahun lalu di Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Kompleks SMP Progresif, Desa Lebo, Sidoarjo acara berlangsung dari tanggal 31 Mei sampai dengan 2 Juni 2013.

Begitu juga yang datang, bisa dibilang bertabur ‘bintang’. Hadir Gubernur Jatim H Soekarwo, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, para petinggi Parpol Jawa Timur, Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas, pun Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Moesa.

Konferensi dibuka secara resmi oleh Ketua PBNU KH Said Agil Siroj dengan simbolis menabuh bedug. Dalam sambutannya, KH Said Agil mengatakan, pentingnya NU ‘Kembali ke Pesantren’. Sejumlah kegiatan juga diselenggarakan demi menunjang Konferwil kala itu, dari mulai kegiatan sosial, budaya, ilmiah serta olah raga. (mha,nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry