SURABAYA | duta.co – Repot! Sampai Rabu (8/2/23) masih saja viral video pendek berdurasi 01:08 detik dengan (atas nama) seorang Ketua DMI Kota Probolinggo, H Muhammad Taufik. Isinya, bikin geleng kepala. Katanya: Warga nahdliyin yang mau ikut Harlah Puncak 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo, terusir dari Masjid Agung Sidoarjo.
“Ini Masjid Agung Sidoarjo. Ini jamaah-jamaah diusir ini. Terus gimana fungsi Masjid? Saya juga Ketua DMI Kota Problinggo, H Muhammad Taufik. Ini semua dikosongkan. Ini buat catatan ini nanti. Kalau perlu saya laporkan ke Pak Muhdlor (Bupati red.) nanti,” kata lelaki yang menjadi Ketua DMI Kota Probolinggo, H Muhammad Taufik.
Ia kemudian menjelaskan rombongan yang datang. “Kami dengan Kasubag Kemenag Probolinggo, dan Kasi Pontren. Ini dikosongkan ini, gimana ini 1 Abad Nahdlatul Ulama. Semua orang diusir keluar. Gereja saja untuk kegiatan 1 Abad NU, tolong diperhatikan ini,” katanya sambil terus menunjukkan ruang atas (lantai 2) Masjid yang kosong.
Video ini langsung dibantah dengan video lain. Durasinya 00.26 detik. Menurut video terbaru itu, tidak ada pengusiran, yang ada pengaturan untuk tamu-tamu biar maksimal. “Disediakan di lantai dasar dan lantai 3 dulu, untuk salat dan istirahat. Kalau masih tidak cukup, bisa ke lantai 2. Hanya pengaturan saja, mungkin petugas sangat capek, sehingga bahasanya kurang dipahami,” terang video bantahan tersebut.
Meski begitu, seluruh unsur pimpinan (ketakmiran) Masjid Agung Sidoarjo, mohon maaf, apalagi sampai ada jamaah yang merasa terusir. “Ketua Takmir Masjid Agung Sidoarjo, Kiai Nadhim Amir, juga minta maaf kalau sampai ada yang merasa tidak enak. Petugas sudah berupaya maksimal memberikan yang terbaik,” demikian sumber duta.co di PCNU Sidoarjo, Rabu (8/2/23).
“Yang beredar di medsos itu, jelas-jelas lantai-2 Masjid Agung Sidoarjo, sementara lantai 1 masih longgar dan sangat mungkin dimaksimal. Di sini jamaah dengan nyaman bisa salat dan istirahat. Bahkan konsumsi kita siapkan dengan baik. Itulah manusia, masih saja ada khilaf,” terangnya pasrah. (loe)