MALANG | duta.co – Saat ini, perawatan pasien positif Covid-19 di wilayah Malang Raya difokuskan untuk melaksanakan isolasi di tempat Isolasi Terpusat (Isoter). Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.
Demikian disampaikan Danrem 083/Bdj, Kolonel Irwan Subekti, melalui release yang dikeluarkan oleh Penerangan Korem, Senin, (23/8/21).
Warga yang sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman), saat ini sudah dipindahkan ke lokasi Isoter yang telah disediakan Pemerintah Daerah. Isolasi terpusat ini, kata Danrem, wajib hukumnya. “Harus diadakan dan bukan sebuah seremonial. Tidak ada lagi isolasi mandiri,” tegas Danrem.
Kendati demikian, Danrem menyebut, jika pelaksanaannya tidak bisa hanya dilakukan TNI-Polri saja. Namun, semua pihak harus ikut terlibat. Mulai tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat itu sendiri.
“Pelaksanaannya tidak bisa hanya mengandalkan personel TNI-Polri. Mohon kerjasamanya seluruh komponen bangsa, seluruh warga, untuk mendukung kebijakan ini agar Malang Raya segera terbebas dari Covid-19,” pinta Danrem.
Yang terpenting, lanjut Danrem, para petugas sebagai garda terdepan mengedukasi masyarakat tentang arti pentingnya Isoter. Sehingga, masyarakat memahami bahwa kebijakan harus melaksanakan Isoter bagi warga yang terconfirm positif memang diperlukan dan penting untuk lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
“Kita Satgas Covid-19 nantinya melaksanakan penjemputan dengan ambulance dari Puskesmas. Dimana TNI-Polri dan Petugas Puskesmas bekerja sama untuk memindahkan pasien yang Isoman ke (lokasi) Isolasi terpusat,” imbuhnya.
Kolonel Irwan yakin, dengan Isoter, maka akan mempercepat penyembuhan pasien. Karena, selama melaksanakan Isoter, kesehatannya akan dipantau 24 jam dan disediakan obat obatan secara gratis.
Saat ini, pihaknya bersama Pemerintah Daerah terus berupaya melakukan tracing dan juga mempercepat program vaksinasi. (Penrem 083/Bdj)
