Saling membantu, bukan mencaci-maki. Tampak para jamaah menuju bandara Jeddah. (FT/kemenag)

JEDDAH | duta.co – Problem umrah memang tidak sedikit. Bukan saja terkait jutaan jamaah, tetapi juga terkait regulasi negara lain. Tim Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah berhasil membantu pemulangan 84 jamaah umrah yang sempat tertahan di Jeddah. Mereka berangkat dengan jasa biro travel PT. Bumi Minang Pertiwi (BMP).

“Alhamdulillah Pak, kami sudah bisa check-in, beli zamzam bagi semua jamaah berkat bantuan Kantor Urusan Haji KJRI,” ucap Pascasa Putra selaku Tour Leader (TL) travel PT. BMP di Jeddah, Jumat (30/03/2018).

Staf Teknis I KUH A Dumyathi dalam keterangan tertulisnya  mengatakan bahwa pihaknya pada Kamis (29/03), mendengar informasi bahwa ada  jamaah yang tertahan lebih dari tiga jam di kantor bis Rabithat Makkah di perbatasan Makkah-Jeddah.

Mereka berangkat dari hotel Elaf Jiyad, Makkah, pukul 10.00 waktu Arab Saudi. Namun, bus mereka dihentikan di wilayah Bahrah dan diminta kembali ke kantor Perusahaan Rabithah Makkah. Sementara paspor mereka diminta dikumpulkan ke supir bus.

“Paspor jamaah ditahan WNI yang bekerja di Rabithat Makkah,” jelas Dumyathi menirukan laporan dari timnya yang berada di lapangan yang bernama Syafi’i.

Setelah dikonfimasi, diperoleh penjelasan bahwa WNI tersebut adalah penanggungjawab handling jamaah BMP untuk wilayah Makkah. Menurut Dumyathi, paspor 45 jamaah yang sempat diambil akhirnya dikembalikan setelah pihak Muassasah Sagadif selaku provider visa bagi jamaah travel BMP memberikan jaminan pelunasan tunggakan BMP kepada RM yang konon sekitar SAR60.000,-

Tindakan Sagadif dilakukan setelah pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi melalui Waleed Mukeed memintanya untuk menyelesaikan persoalan biaya yang diminta perusahaan RM.

“Sagadif juga yang menalangi tunggakan lima hari hotel bagi ke 84  jamaah. Jumlahnya sekitar SAR84.000,” ujar Dumyathi.

Dumyathi mengatakan, Kementerian Haji Saudi proaktif turun  menyelesaikan kasus ini setelah menerima pengaduan KUH. Kepada Kementerian Haji, KUH menyampaikan bahwa masalah ini sulit diselesaikan tanpa andil kementerian.

Jumat sore, jamaah akhirnya diberangkatkan kembali ke bandara. Bersama tim penanganan kasus umrah KUH KJRI Jeddah, Dumyathi mendatangi Bandara Internasional King Abdul Aziz Hajj Jeddah. Ikut mendampingi Amin Handoyo, Yan Fathurrahman, Eddy Suprapto, Zaki Mubarak dan Eka Saputra. “Tim datang untuk memastikan sekaligus membantu pemulangan mereka,” terang Dumyathi.

Di bandara, tim penanganan kasus umrah KUH KJRI bertemu 39 jamaah yang akan diterbangkan dengan maskapai  SV 816 pukul 19.19 WAS. Adapun 45 jamaah lainnya sudah check-in. Kini, jamaah umrah tersebut sudah terbang kembali ke Tanah Air. Mereka mengucapkan terima kasih tak terhingga, tidak ada caci maki, apalagi kata ‘bangsat’.

Diperoleh keterangan juga bahwa 84  jamaah ini membayar paket umrah 10 dengan biaya variatif. Ada yang membayar Rp22,5juta, Rp20juta, dan ada juga yang membayar Rp19,5 juta. Variasi harga ini tergantung dari jadwal mendaftarnya. (kmg)