MAKKAH | duta.co – Dua tanah suci, Makkah dan madinah memang mendatangkan berkah tersendiri bagi Kerajaan Arab Saudi. Terutama di musim haji, selain beribadah, jutaan umat Islam dunia turut meramaikan sisi bisnisnya.
Kerajaan Arab Saudi diperkirakan memperoleh pendapatan sekitar 32 miliar Real Saudi (8,5 miliar dolar AS atau Rp100 triliun lebih ) dari penyelenggaraan ibdah haji bulan Oktober tahun 2017 ini.
Merujuk sebuah penelitian yang diterbitkan beberapa waktu lalu, pendapatan Arab Saudi dari kedatangan dua juta muslim yang melakukan ziarah haji ke Makkah sungguh luar biasa.
Seperti dilansir Saudi Gazete, Kamar Dagang Makkah mengatakan bahwa pendapatan dari pertemuan tahunan umat Islam terbesar di dunia akan meningkat tiga persen dari tahun sebelumnya.
Studi tersebut didasarkan pada perkiraan bahwa 1,98 juta peziarah haji akan melakukan perjalanan ke kota suci Makkah, termasuk 1,38 juta, atau 70 persen, di antaranya yang datang dari luar Arab Saudi.
Menurut laporan tersebut, seorang peziarah yang telah melakukan perjalanan dari negara lain akan menghabiskan rata-rata 17.381 Real Saudi (4.633 dolar AS) selama haji, itu hanya berlangsung selama lima hari. Data ini juga menemukan fakta, bila seorang peziarah haji asal Arab Saudi juga menghabiskan dananya sekitar 4,948 Real Saudi (1.319 dolar AS) selama menunaikan ibadah haji.
Biaya tersebut meliputi perumahan, makanan dan minuman, hadiah dan tagihan telepon.
Setiap tahun, jutaan orang mengunjungi tempat-tempat suci Islam di Arab Saudi untuk haji, sebuah ziarah yang diharapkan semua orang Muslim setidaknya satu kali dalam kehidupan mereka jika kesehatan dan keuangan mengizinkan.