SURABAYA – Haditriyono (50),  tahanan narkoba Polsek Tambaksari meninggal. Betapa tidak, pria berbadan subur yang tinggal di Jalan Ploso VI/5-B Surabaya itu terlibat peredaran narkoba golongan 1 jenis sabu ini fisiknya langsung drop saat menjalani penahanan di hari ke-10.

Hadi yang tepergok membawa 2 ons sabu ini meregang nyawa setelah sempat mendapatkan perawatan beberapa kali.

Hadi sendiri ditangkap Unit Reskrim Polsek Tambaksari pada Kamis (26/10) lalu, sekitar pukul 01.30 WIB. Hadi yang lama diincar polisi ini disergap di rumahnya. Sabu milik Hadi terbongkar setelah Unit Reskrim Polsek Tambaksari berhasil menemukan sebuah tabung freon yang dipakai untuk menyimpan sabu.

Karena kedoknya yang akhirnya terbongkar itulah, Hadi diduga terpukul. Sakit yang dideritanya sebelum tertangkap, kambuh. Sebab setelah menjalani pemeriksaan dan resmi ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan pada Sabtu (28/10), Hadi terus mengeluh sakit.

Tercatat, penyidik membantarkan Hadi ke rumah sakit hingga 4 kali sebelum ia meregang nyawa, pada Senin (6/11) sekitar pukul 17.00 WIBdi Poliklinik Polrestabes Surabaya, Jalan Rajawali.

Kapolsek Tambaksari, Kompol Prayitno melalui Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar membenarkan meninggalnya tahanan narkoba atas nama Haditriyono tersebut. “Tahanan itu dinyatakan meninggal saat dirujuk ke Poliklinik Polrestabes Surabaya, Rajawali. Dugaan sementara, dia meninggal karena penyakit jantung koroner dan diabet,” sebutnya, Selasa (7/11).

Kompol Lily membeberkan, jika Hadi sebelum ditangkap dan ditahan, sudah memiliki riwayat sakit tersebut. Bahkan selama menjalani masa tahanan, Hadi sudah dirujuk ke poliklinik itu sebanyak 4 kali. yaitu, pada 30 Oktober, 2 Novembe, 5 November, dan terakhir 6 November yang akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh pihak poliklinik.

“Sebelum ditangkap, pernah dirawat di Rumah Sakit Adi Husada, Jalan Kapasari Surabaya,” tegas Kompol Lily.

Usai dinyatakan meninggal dunia, pihak Polsek Tambaksari kemudian menghubungi keluarga Hadi. Atas informasi tersebut, pihak keluarga Hadi langsung membawa jasad Hadi ke Buduran Sidoarjo untuk disemayamkan dan dimakamkan. Sebab Hadi diketahui berasal darisana (Buduran, Sidoarjo). Namun setiap hari, Hadi tinggal bersama keluarganya di Jalan Ploso VI/5-B Surabaya. Hadi setiap hari bekerja menjadi tukang service kulkas. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry