Dari kiri Pakde Karwo, Mahfud MD dan Tuan Guru Bajang (TGB) di antara yang bisa bikin gempar.

SURABAYA | duta.co — Pendaftaran capres-cawapres tinggal hitungan hari. Menurut keputusan KPU, usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR, pendaftaran digelar mulai Sabtu 4 hingga Jumat 10 Agustus 2018.

Tetapi, jika merujuk Pasal 226 ayat 4, bahwa, masa pendaftaran bakal pasangan capres-cawapres paling lama 8 bulan sebelum pemungutan suara, maka, sudah harus dimulai Jumat 27 Juli 2018 sampai Jumat 3 Agustus 2018 nanti.

Masalahnya, sampai detik ini, cawapresnya belum ditemukan, meski banyak yang berharap dan memasang baliho. Sehingga siapa berduet dengan siapa, belum tampak ke permukaan. Baik duet kubu petanana (Jokowi) yang sudah jelas maju kembali, maupun kubu Prabowo yang siap menjadi rival kedua kalinya.

“Belum diumumkan, tetapi yang jelas Cawapres Jokowi akan menggemparkan Indonesia,” demikian Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Johnny G. Plate kepada wartawan Senin (9/7/2018).

Johnny mengatakan Cawapres untuk Jokowi merupakan pendamping yang hebat, yang bisa diterima oleh semua kalangan. Dan juga, akan membuat gempar Indonesia. Ia memastikan Cawapres Joko Widodo merupakan tokoh profesional.

Sementara Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto masih merahasiakan. Meski PDI-P belakangan merasa peling tahu dan paling menentukan. Hasto hanya mengatakan pendamping Jokowi salah seorang putra terbaik bangsa.

Nah, siapakah sosok professional yang bisa menggemparkan jagat politik Indonesia? Jika benar, jelas bukan orang partai. Kalau bukan orang partai yang muncul nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jenderal (Purn) Moeldoko yang baru saja mundur dari Hanura.

Kalau masih bau partai, tetapi bisa dimasukkan kelompok professional, ada nama Dr Soekarwo (Pakde Karwo Gubernur Jawa Timur), Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Meski keduanya orang demokrat, tetapi, bajunya lebih tampak profesional.

Begitu juga dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, petinggi Golkar ini masih masuk hitungan profesional. Hanya saja Airlangga mengaku belum pernah diajak bicara. “Belum, kami tunggu saja. Golkar (sendiri) kan sudah menyerahkan (Cawapres) kepada bapak Presiden,” kata Airlangga di Istana Bogor, Senin (9/7). (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry