WASHINGTON | duta.co – Berdasarkan survei American Political Science Association (APSA), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi presiden terburuk, bahkan lebih rendah dari Richard Nixon, mantan presiden AS yang terlibat skandal Watergate dalam sejarah AS.

Dilansir The Independent, Selasa (20/2), setiap empat tahun sekali APSA melakukan survei bertajuk “Presidents and Executive Politics Presidential Greatness Survey”. Dalam survei ini, APSA mendatangi ratusan pakar dan ilmuwan politik top di AS.

Dalam prosesnya, APSA meminta para pakar dan ilmuwan tersebut untuk menilai kehebatan setiap presiden AS dari skala 0-100. 100 untuk mereka yang dinilai baik, 50 untuk mereka yang dianggap biasa saja, dan 0 untuk mereka yang dinilai buruk.

Ini merupakan survei perdana APSA sejak Donald Trump dilantik sebagai presiden AS tahun lalu. Dan tanpa diduga, dalam survei ini, Trump menempati posisi paling rendah di antara presiden-presiden AS lainnya. Trump mendapat rata-rata skor 12,34, berbenturan dengan James Buchanan, mantan presiden yang melihat AS jatuh dalam perang sipil.

Penelitian APSA kali ini dipimpin oleh Brandon Rottinghaus dari University of Houston dan Justin Vaughn dari Boise State University. Mereka mengatakan, dalam survei ini, mereka meminta 170 pakar sains politik untuk memberikan penilaiannya.

Dari para ahli politik yang menjadi responden, 57,2 persen teridentifikasi sebagai pendukung Demokrat, 12,7 persen sebagai pendukung Republik, dan 27,1 persen independen. Hasil survei ini, sama seperti sebelumnya, menempatkan Abraham Lincoln sebagai presiden terbaik AS.

Setelah Lincoln menyusul di belakangnya George Washington, Franklin Delano Roosevelt, Theodore Roosevelt, Thomas Jefferson, Harry Truman, dan Dwight Eisenhower. Setelah jajaran nama-nama tadi, posisi berikutnya diisi oleh Barack Obama. Menurut APSA, posisi Obama melonjak 10 tingkat dari survei terakhir yang dilakukannya.

Sedangkan presiden yang mendapatkan nilai terendah adalah Donald Trump, James Buchanan,Andrew Johnson, Franklin Pierce, dan William Harrison. Di antara kelimanya, Trump menempati posisi paling buncit alias paling buruk penilaiannya.

Tidak hanya menjadi presiden terburuk, Trump juga menjadi presiden yang paling memecah belah dalam sejarah AS. Pada survei kali ini, APSA memang meminta para respondennya untuk menyusun daftar lima presiden AS yang dianggap paling mempolarisasi. Dari 170 responden, 90 di antaranya menempatkan Trump pada posisi pertama sebagai presiden AS yang paling memecah belah. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry