Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Ali Riza Faizin (FT/DUTA.CO/NUSDA)

SIDOARJO | duta.co – Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Ali Riza Faizin tak henti-hentinya mendapat serangan atau bahkan hinaan dari banyak orang yang tak suka dengan Banser dan GP Ansor. Terutama setelah berhadapan dengan kekuatan radikal, kekuatan yang ingin membajak Indonesia, mengganti NKRI membuang Pancasila dengan paham khilafah. Berikut surat terbuka yang berisi cacian, hinaan sekaligus jawaban Ali Riza yang diterima duta.co Rabu (3/5/2017).

Wahai Banser!
Mengapa kalian menolak dan membubarkan Pengajian Ustad Khalid Basalamah?
Bukankah kalian dan dia itu sesama muslim dan sama-sama suka pengajian?
Tapi mengapa kalian malah menganggu pengajiannya?
Apa kalian sudah anti pengajian dan dakwah Islam?

Wahai Banser!
Mengapa kalian menolak dan membubarkan pengajian ustad Felix Siauw?
Padahal dia mengajak generasi muda agar menegakkan syariat Islam?
Apakah salah yang dilakukan oleh dia?
Apakah salah jika dia berusaha menginginkan syariat Islam diterapkan di Indonesia?
Apakah kalian sudah tidak suka syariat Islam, wahai sahabat Banser?
Apakah kalian alergi dengan dakwah Islam, sehingga menolak dakwahnya ustad Felix Siauw?

Wahai Banser!
Sesama muslim saja kalian musuhi, kalian tolak, kalian bubarkan. Tapi kalian malah bergandengan tangan dengan non muslim?
Apakah kalian waras?
Apakah kalian sehat?
Apakah kalian ingin Islam pecah belah?

Wahai Banser!
Pawai “panji Rasulullah” saja kalian halangi dan bahkan kalian bubarkan.
Apakah kalian tidak suka dengan “panji Rasulullah”?
Apakah kalian tidak suka kalimat Tauhid membahana di bumi Persada Nusantara?
Padahal kalian itu beragama Islam, tapi kenapa malah selalu memusuhi sesama Islam?
Mengapa kalian intim dengan non muslim, sedangkan kalian malah suka memusuhi yang berdakwah mengajak umat agar menegakkan kalimat Tauhid?
Kalian masih sehat kan, sahabat Banser?

“Itulah beberapa uneg-uneg dari mereka yang dikirimkan ke saya, yang sebenarnya tidak hanya menyerang Banser (Ansor), namun sejatinya mereka menyerang NU,” tulis Riza.

Masih kata Riza, walau sebenarnya banyak betul uneg-uneg mereka namun garis besarnya ada pada 3 itu. Saya sebetulnya tidak mau menanggapi ocehan mereka, namun karena mereka selalu menyudutkan NU, maka saya jawab bahwa Banser itu tidak pernah menolak pengajian, apalagi membubarkannya karena Banser itu sangat akrab dengan pengajian. Banser hanya menolak isi pengajian yang provokatif dan mengadu domba masyarakat.

Banser tidak menolak ustad Felix Siauw, tapi menolak rencana mengganti sistem Pancasila dengan sistem khilafah. Banser itu turut serta dalam perjuangan melawan penjajah dan mengawal berdirinya NKRI yang berasaskan Pancasila. Jadi jika ada yang mau mengganti Pancasila, maka bisa dipastikan akan berhadapan dengan Banser.

Banser bukan bergandengan mesra dengan non muslim, tapi bergandengan tangan dengan sesama rakyat Indonesia untuk menjaga NKRI dari pihak-pihak yang ingin mengubah ideolagi Pancasila. Tak peduli itu dari Islam ataupun luar Islam, jika ingin mengubah Pancasila maka bukan lagi atas nama agama, tapi atas nama warga negara Indonesia.

Kalian yang ingin mengubah Pancasila dengan khilafah menuduh Banser memusuhi sesama Islam. Ini kalian suarakan saat kalian terjepit karena gerakan kalian dihadang oleh Banser.

Selama ini Banser diam saja saat kalian serang dengan tuduhan musyrik, Kafir, bahkan kalian halalkan darah Banser untuk ditumpahkan. Kalian merasa sudah banyak pendukung, sehingga kalian berani berkoar seperti itu. Tapi singa itu (Banser) sudah bangun dari tidurnya dan siap menerkam siapa saja yang telah mengusik dan ingin merusak serta menguasai wilayahnya (NKRI).

Kali ini memakai cara Play Victim, seolah kalian yang jadi korban. Namun itu sudah tidak mempan lagi bagi Banser. Sebagai organisasi yang turut membidani lahirnya NKRI, maka Banser akan tetap menjaga dan mempertahankan NKRI dengan Ideologi Pancasila. Dan bagi Banser, NKRI itu Harga Mati!!!. (yan)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry