M Rikza Chamami (kiri), Dosen UIN Walisongo (FT/IST)

SEMARANG | duta.co —  M Rikza Chamami, Dosen UIN Walisongo dan Sekretaris Lakpesdam NU Kota Semarang tampaknya gerah dengan debatable tentang sikap tegas GP Ansor dalam menjaga NKRI. Padahal, menurutnya, apa yang dilakukan sahabat Ansor dan Banser adalah bentuk tanggung jawab sebagai warna negara Indonesia yang baik, di samping itu tentu, mereka mengemban amanat dari para ulama sebagai pejuang republik ini.

“Saat ini, ideologi transnasional mendapat dana besar untuk menghancurkan nasionalisme Indonesia. Harmoni agama dirusak dan diinjak-injak dengan dalih kemurnian syariat. Ansor dan Banser pasang badan. Itupun dianggap salah dan tidak sempurna imannya. Dasar, Ansor-Banser haters (pembenci Ansor red.) tidak ada kerjaan, sukanya memfitnah,” demikian disampaikan M Rikza Chamami sebagaimana diterima redaksi duta.co Sabtu (8/4/2017).

Berikut surat terbuka M Rikza Chamami, Dosen UIN Walisongo DAN Sekretaris Lakpesdam NU Kota Semarang, diturunkan secara lengkap:

Menjelang Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke 94, Indonesia mendapatkan banyak ujian. Baik rapuhnya solidaritas bangsa, fitnah buta, makar, intoleransi, arus besar transnasional hingga rongrongan Pancasila.

Semangat para pemuda NU membela agama, nusa dan bangsa tidak dapat dikecilkan. Mereka kompak dengan semangat baja. Sebab di tangan para pemuda inilah Indonesia dititipkan. Syubbanul yaum rijalul ghad; pemuda sekarang adalah penerus masa depan.

Pemuda itu adalah Ansor dan Banser. Dua lembaga suci yang penuh keikhlasan tidak kenal lelah membela ulama sejak sebelum kemerdekaan hingga keemasan Indonesia. Ansor dan Banser sudah biasa difitnah dan sudah biasa dicaci maki.

Saat membela pemikiran salafiyah para ulama, ia dianggap kolot. Saat membunuh PKI dikira tidak peduli HAM. Dan saat membela NKRI dianggap sesat dan ahli neraka. Tapi Ansor tetap semangat. Banser juga tetap tegak lurus.

Saat ini, ideologi transnasional mendapat dana besar hancurkan nasionalisme Indonesia. Harmoni agama dirusak dan diinjak-injak dengan dalih kemurnian syariat. Ansor dan Banser pasang badan. Itupun dianggap salah dan tidak sempurna imannya. Dasar, Ansor-Banser haters tidak ada kerjaan, sukanya memfitnah.

Jangan hiraukan itu semua wahai sahabatku. Tugasmu sangat mulia: Menjaga akidah ahlussunnah wal jama’ah (bukan mendengarkan ahlul fitnah wal jama’ah yang suka sebar hoax), menjaga keutuhan bangsa dan negara, serta menjaga semangat idealisme pemuda NU.

Pesanku hanya satu: Ikuti dawuh para kiai. Dan itu pasti selalu dilakukan oleh Ansor dan Banser. Sebab di sana adalah tempat berkumpul para Kiai Muda yang ilmu agamanya sangat dalam dan nasionalismenya sangat kuat.

Selamat menjaga NKRI. Para Wali ada di sampingmu. Para ulama salafus shalih mengawalmu. Dan semua bangsa Indonesia sejati pecinta Pancasila & NKRI semua bersamamu. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry