PROBOLINGGO | duta.co – Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, memang selalu mengalami kekeringan tiap tahun. Sebab, desa tersebut memang berada di lokasi gersang dan tandus. Namun, untuk konsumsi, mereka mendapatkan air bersih dari dropping air Pemkab Probolinggo.
Yang paling kena dampak dari kekeringan di Dususn Pelangkerep adalah RT 4. Di sana persediaan air meman kurang, dikarenakan sungai selalu kering bila memasuki musim kemarau, yang saat ini musim hujan lambat datangnya.
Meski begitu, warga masih bisa mengambil air dari kubangan di sebelah sungai yang kering. Mereka biasa mencuci dan mengambil air untuk minum ternak sapi di sana.
Muklas, warga desa setempat, mengaku selalu mengambil air di kubangan sebelah sungai untuk minum ternak sapi. Saat ditemui wartawan, Muklas sedang mengisi dua jirigen air, per jirigen berisi sekitar 20 liter air.
“Iya, saya ambil air di sini untuk ternak sapi. Ada empat ekor di rumah. Ini masih bisa diminum oleh sapi saya,” katanya, Kamis (5/10/2017).
Saat ditanya dari mana mendapatkan air bersih untuk konsumsi tiap hari, Muklas mengaku memperolehnya dari truk tangki air milik Pemkab Probolinggo yang selalu men-dropping air bersih tiap hari. Tangki air itu pemberian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan memang ditempatkan di desa tersebut.
“Tangki air itu selalu datang di depan rumah saya bila musim kemarau tiba. Saya dan tetangga punya tandon air. Air dropping itu lalu mengisi tendon-tandon kami hingga penuh,” akunya.
Di sungai yang sama, media juga bertemu dengan Bu Tohari. Di sana dia sedang mencuci pakaian. Menurutnya, aktivitas cuci pakaian biasa dia lakukan saban hari.
“Iya, saya dan warga lainnya biasa cuci baju di sini. Kalua untuk masak dan mandi, dari tangki yang ngasi air bersih ke rumah warga,” tukasnya.
Dalam pantauan, sejumlah warga terlihat bergantian mendatangi sungai yang kering tersebut. Meski kering, air di sungai masih tersedia. Selain dari truk tangki, warga setempat mendapatkan air bersih dari sumur bor. (afa)
