Tampak KH Ubaidillah Fadhil saat menerima penghargaan dari Ketua Panitia. (FT/DUTA.CO/IST)

BATU | duta.co — Kegiatan Suluk MATAN kembali digelar untuk yang ke-3 oleh Pengurus Cabang   Mahasiswa Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (MATAN) Kota Malang. Kegiatan ini dilaksannakan selama 3 hari pada Jum’at-Ahad (19-21/5/2017) lalu, bertempat di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Batu, Jawa Timur.

Suluk sebagai media pelatihan kader MATAN kali ini bertemakan Merengkuh Jalan Cinta Menempuh Samudera Kehidupan. Diikuti oleh kader MATAN dari pengurus Komisariat universitas di Malang dan perwakilan dari Matan Jember, Surabaya dan Pasuruan.

“Jumlah  peserta terdaftar ada 50 orang, mereka berasal dari pengurus komisariat UB, UIN, UM, UMM, UNISMA dan beberapa perwakilan dari kota/ kabupaten di Jawa Timur lainnya.,” ujar Ketua Pelaksana Suluk Matan, Zainal Khoirul Basyar.

Peserta Suluk MATAN bersama KH Abdurrahman Yahya.

Turut hadir sebagai narasumber yaitu DR Dina Y Sulaeman (Penulis buku Salju di Aleppo, Direktur Indonesia Center For Middle East Studies), DR KH Syaiful Munir (Muqoddam Thoriqoh Tijaniyah dan Pengasuh Padepokan Al-Hadi), KH Ubaidillah Fadhil (Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah, Direktur Marketing Behaestex 1999-2004), Gus A Farih Sulaiman (Ketua PW MATAN Jawa Timur) dan KH Abdurrahman Yahya (Mursyid TQN, Ro’is Idaroh Syu’biyah JATMAN Malang, Pengasuh PP Miftahul Huda Gading Malang) serta Gus A Farih Sulaiman (Ketua Pwngurus Wilayah MATAN Jawa Timur).

Dalam sambutan pembukaan Suluk, Ketua PC Matan Kota Malang Ali Akbar Mu’thi menjelaskan sedikit wawasan tentang Matan. Matan adalah satu-satunya anak dari JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah) tidak ada anak yang lain selain MATAN. Ayahnya bernama JATMAN ibunya bernama Muslimat Thoriqiyyah. MATAN punya anak satu dan itu hanya perempuan saja bernama SRIKANDI MATAN.

Para Srikandi MATAN.

DR Dina Y Sulaeman menyampaikan materi tentang Geo Politik Internasional terkhusus daerah konflik Timur Tengah. Banyaknya berita dan video hoax yang tersebar di dunia maya menjadikan ketidakseimbangan dan kesimpangsiuran informasi. Dalam buku tulisannya “Salju Di Aleppo” dijelaskan fakta-fakta dan data berita hoax tentang konflik di Aleppo-Suriah. ”Orang memandang konflik di Palestina itu konflik Agama antara Islam dan Yahudi. Padahal yang angkat senjata ada partai Komunis juga dan orang Kristen serta mayoritas Muslim juga,” ujarnya di sela-sela menyampaikan materi sebelum membahas Suriah.

DR KH Syaiful Munir membahas tentang Thoriqoh & Tasawwuf. Beliau menyampaikan bahwasanya diantara Thoriqoh & Tasawwuf adalah satu kesatuan yang tak bisa terpisahkan. Sekian banyaknya thoriqoh yang ada di Indonesia pada intinya terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: Thotiqoh ‘Am (Umum) seperti: ta’lim, tahfidz, dst. & Thoriqoh Khos (Khusus) seperti: Tijaniyah, Qodriyah, Syadiliyah, dst. Sedangkan beliau juga menjelaskan tentang Tasawwuf, beliau menjelaskan kalau Tasawwuf itu adalah Jalan mengenal Allah & Menempatkan (menuhankan) Allah.

Selanjutnya KH Ubaidillah Fadhil menyampaikan materi tentang Ekonomi Ummat Islam dan perjalanan karir pekerjaan. “Salik tidak hanya sibuk berdzikir tetapi tetap bekerja untuk kebutuhan dunia,” ujarnya. Lebih khusus, KH Ubaidillah memberi support kepada semua Jama’ah MATAN dalam memahami arti dan makna Thoriqoh dalam membina hidup dan kehidupan ke depan. Seperti yang disampaikan Sayyidina Ali: “Kejarlah duniamu seperti akan hidup terus dan kejarlah akhiratmu seperti akan mati esok hari”.

Lalu Gus Farih Sulaiman dalam Suluk kali ini menyampaikan tentang ke-MATAN-an yang juga menjadi materi penguatan kaderisasi sebagaimana suluk MATAN ini diselenggarakan banyak hal yang beliau sampaikan pun tak lupa beliau juga menyampaikan jadwal atau program MATAN Jawa Timur sebagaimana beliaulah yang menjadi ketua Pengurus Wilayah MATAN Jawa Timur.

Kemudian, KH Abdurrahman Yahya  menyampaikan materi tentang Tasawwuf & menjaga hati dari musuh bebuyutan yaitu setan. MATAN harus jadi satria dan jadi anak-anak yang jantan dalam melawan syetan. Setan adalah musuh, “maka anggaplah setan sebagai musuh,” ujarnya. Nafsu adalah sangat menyuruh untuk menjalankan sesuatu yang tidak baik, kecuali bagi orang mendapat kasih sayang Alloh. Yaitu orang yang selalu ingat kepada Alloh dan melaksanakan perintah Rosululloh SAW.,” tambahnya. (dani)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry