
MOJOKERTO | duta.co – Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan melalui program tanam jagung 1 juta hektar, Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman bersama Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo M.Si., melaksanakan tanam jagung di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (21/01/2024).
Kegiatan tersebut diikuti secara virtual oleh seluruh jajaran Polri yang secara serentak juga tanam jagung, tak terkecuali Polresta Mojokerto.
Bersinergi dengan Pemerintah Kota Mojokerto, Polres Mojokerto Kota tanam jagung bersama di lahan milik Polres Mojokerto Kota di Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, pada Selasa (21/01/2024).
Turut serta dalam kegiatan tersebut, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri S.I.K., M.H.,l, PJ. Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro S. STP., M.Si., dan Dandim 0815 Mojokerto Letkol Inf. Rully Noriza S.I.P., M.I.P.
Juga turut serta Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto Sri Adriyanthi Astuti Widja. S.H., M.H., Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo, ATD., M.M., Kasubgartap Mojokerto Mayor Ginting, dan perwakilan dari Kejari Kota Mojokerto.
Kasihumas Polresta Mojokerto IPDA Slamet Hariyono menuturkan bahwa Polres Mojokerto Kota berkomitmen mendukung program asta cita melalui ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami jagung. Lahan tidur tersebut berada di belakang Satpas Polres Mojokerto Kota.
“Forkopimda Kota Mojokerto telah melaksanakan penanaman jagung sebagai upaya untuk memanfaatkan lahan tidur yang ada di Kota Mojokerto guna mewujudkan program ketahanan pangan,” ujarnya.
Slamet menyampaikan, Polres Mojokerto Kota secara total memiliki lahan tidur seluas 3,5 hektar untuk ditanami jagung. Lahan tersebut berada di 3 titik, yaitu di Kecamatan Prajuritkulon, Kecamatan Jetis, dan Kecamatan Dawarblandong.
“Di Kelurahan Blooto sendiri memiliki lahan seluas 2,6 hektar. Untuk lahan ini akan digarap oleh kelompok tani lingkungan setempat, yaitu Poktani Mulia Satu. Sedangkan Pupuk dan Peptisida akan mendapat bantuan dari Pemkot Mojokerto,” jelasnya.
IPDA Slamet juga menjelaskan proses tanam ini diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan hingga siap panen.
“Kedepannya, target panen dari lahan ini mencapai 5-6 ton per hektar. Seluruh hasil dari lahan tersebut akan diberikan ke Poktani Mulia Satu,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan partisipasi dari seluruh elemen, mampu meningkatkan ketahanan pangan khususnya di Kota Mojokerto.
“Nantinya setiap orang memiliki akses pangan yang cukup dan bergizi, sehingga terwujud ketahanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya, dan kearifan lokal,” harapnya.ywd