EDUKASI : Mahasiswa Unusa memperagakan bagaimana cara mendapatkan ASI yang banyak bagi para ibu di RW 7 Kelurahan Wonokromo Surabaya. DUTA/istimewa

Memberikan ASI Eksklusif minimal enam bulan tanpa memberikan makanan apapun pada bayi. Tapi, terkadang bagi ibu pekerja, proram tersebut sulit diwujudkan. Sehingga memaksa ibu memberikan susu formula untuk bayinya. Padahal, dengan manajemen yang baik, ASI eksklusif bisa diberikan walau si ibu harus bekerja.

Dua dosen dari program studi Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yakni Nur Masruroh dan Esty Puji Rahayu memberikan edukasi kepada para ibu pekerja di RW 07 Kelurahan Wonokromo Kota Surabaya.

Ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ASI Ekslusif dan manajemen pemberian ASI.  Selama tiga bulan keduanya, dibantu oleh para mahasiswa melakukan edukasi dan pemantauan.

“Keluhan ibu pekerja itu tidak bisa memberikan ASI eksklusif selama enam bulan penuh. Makanya kita prihatin dan coba kita bantu dengan manajemen ASI yang benar,” ujar Nur Masruroh.

Untuk program pengabdian masyarakat ini, Nur Masruroh melakukan dalam beberapa tahap.

Pertama dengan mengukur pengetahuan Ibu dengan memberikan pre test berupa kuisioner yang akan diisi oleh Ibu untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai ASI Ekslusif dan manajemen pemberian ASI pada ibu bekerja.

“Ini untuk pembanding dengan post testnya. Bagaimana sebelum edukasi dan setelah edukasi. Apalah pengetahuan para ibu itu meningkat,” tandas Nur Masruroh.

Berdasarkan hasil wawancara pada Maret 2018 di wilayah tersebut, diketahui  beberapa ibu tidak memberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya. Menyebabnya karena kurang mengerti manfaat ASI eksklusif pada bayi.

Dan dari pendataan di daerah tersebut, didapatkan hasil bahwa pencapaian pemberian ASI Eksklusif hanya 83% dari target 100% dari yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Penyebabnya bisa dua kemungkinan karena ibu sudah harus segera kembali dan tidak mengerti cara menyimpan ASI yang benar di rumah dan kurangnya pengetahuan mengenai manfaat ASI Eksklusif bagi bayi,” jelas Masruroh.

Karenanya dalam kegiatan ini diberikan penyuluhan tentang  gizi seimbang bagi balita. Gizi seimbang itu bisa didapat dari ASI terutama bagi bayi sebelum usia enam bulan.

Dalam penyuluhan itu, tim dosen memaparkan tentang kandungan gizi dalam ASI. Bagaimana cara memberikan ASI yang benar juga tentang melakukan manajemen ASI bagi ibu pekerja.

Misalnya dengan memompa ASI saat di kantor di saat jam istirahat atau bisa di sela-sela bekerja. Karena saat ini sejatinya, ada banyak alat memompa ASI tanpa mengganggu aktivitas kerja. Bahkan memompa tidak harus di ruangan khusus. Sambil bekerja bisa dilakukan. Karena memompa ASI sudah tidak lagi serepot dahulu. Bahkan tidak membuat berisik dan kotor.

“Bagi ibu pekerja kita ajari memerah ASI di kantor, memasukkannya ke dalam botol khusus dan menyimpannya di freezer kantor.  Baru dibawa pulang dengan memasukkannya dalam box ASI. Jadi bayi di rumah bisa terus mengonsumsi ASI. Program ASI eksklusif bisa berjalan dengan baik,” tukas Masruroh. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry