SPAGHETTI TELO: Produk spaghetti telo yang dibuat oleh Tri Mauliya Nur Cahyani, mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan . (duta.co/Fatimah)

SURABAYA | duta.co–  Tri Mauliya Nur Cahyani, biasa dipanggil Tri mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan produknya spaghetti terbuat dari bahan baku telo menarik perhatian. Karenanya  Tri mendapat dana dari Jurusan Rp  4 Juta bulan Agustus lalu. Tri yang tergabung dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) sukses mengembangkan usaha Spatelo (Spaghetti Telo).

Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan jurusan Manajemen Pendidikan (MP) angkatan 2015 asal Surabaya, yang tergerak dalam wirausaha makanan dan jasa percetakan.

Kesibukan Tri cukup padat. Selain menjadi mahasiswa, juga bekerja di Apotek Jl. Semarang Surabaya sejak Agustus 2015. Dipilihnya kerja di Apotek  guna meneruskan potensi ilmu sewaktu SMK dulu jurusan Farmasi. Kuliah sambil kerja menjadi penjaga Apotek dengan gaji  Rp 1,7 Juta digunakan membuka toko ATK (Alat Tulis Kantor) di rumahnya sejak tanggal 7 Januari 2017.

“Selain kuliah saya juga bekerja jaga Apotek. Dulunya dari SMK Farmasi, tapi kuliahnya tidak ambil Farmasi. Jadi biar ilmu Farmasiku tidak sia-sia saya aplikasikan di kerjaku, dua ilmu dapat. Di rumah juga buka toko ATK yang terdiri dari print, scan, copy, jilid, laminating, cetak foto, pulsa, pembayaran PLN, PDAM, Token, dan paketan internet. Kebetulan saya dan teman saya mengajukan PMW kepada jurusan dan lolos didanai Rp 4 Juta,” katanya kemarin.

Dia bukan sekadar mahasiswa kreatif namun sekaligus inovatif dalam hal kewirausahaan. Menjadi mahasiswa, pelaku wirausaha sekaligus kerja, tidaklah mudah. Ia harus membagi waktu dan prioritas utama yang harus dilakukan.

“Kendala pembagian waktu antara kuliah, kerja dan usaha, saya memaksimalkan kuliah pagi dan kerjanya sekitar pukul 15.00 WIB. Biasanya kalau bentrok sama kuliah, meminta izin tidak bekerja. Karena kuliah prioritas utama. Meski terasa capek namun keringat tidak akan membohongi hasil dari kerja keras. Untuk usaha jasa percetakan ada adik dan mas yang menjaga,” ungkapnya

Tri mengaku pemasukan setiap hari kalau sepi paling Rp 50.000. Paling banyak bisa sampai Rp 200.000 bergantung bukanya. Sementara usaha spatelonya sudah beberapa kali dijual di bazar juga pesanan temannya akan dijual dengan harga 10k sekaligus akan dipasarkan di event-event dan juga orang yang memesan. Dia juga membuat akun IG untuk pemasaran makanannya, bisa di follow atas nama spageti_telo.

“Untuk usaha spatelonya, masih proses marketing belum mulai produksi dan akan dipasarkan minggu depan,” jelasnya. (mg5)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry