General Manager, Midtown Residence Surabaya, Syahril Chaniago (duta.co/wiwiek wulandari)

SURABAYA| duta.co –Dunia kerja penuh dengan tantangan. Tantangan itulah yang menjadi penyemangat dalam melakukan rutinitas dunia pekerjaan. Itulah yang digambarkan Syahril Chaniago yang kini menjadi General Manager, Midtown Residence Surabaya. Pria penyuka olahraga golf yang dulu mantan pemain sepakbola ini mengaku menyukai dengan tantangan.

Bagi Syahril Chaniago, tantangan pekerjaan justru menjadi semacam vitamin yang mampu menjadi pendongkrak semangat. Karenanya, dari  dunia pay tv (televisi berbayar), mulai Telkomvision, Topas TV, K-vision bisnis kartu diskon berbasis e-commerce Mister Deals dan kini merangkap menjadi  General Manager, Midtown Residence Surabaya sejak awal tahun 2017 ini.

Bagaimana kisah perjalanan karier Syahril Chaniago, General Manager, Midtown Residence Surabaya, berikut perbincangan.

 Selamat, bagaimana ceritanya banting stir bekerja di industri perhotelan?

Sebearnya tidak pernah terlintas bekerja di industri perhotelan karena perjalanan karier selama ini sejak awal bekerja terus di sekitar industri tv berbayar. Kalau bisnis tv berbayar sudah diluar kepala, permasalahan dari kecil sampai besar, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi dan bagaimana mencari solusinya.

Namun ada tawaran dari salah satu owner salah satu korporasi mengelola sebuah hotel baru di Surabaya. Meski awalnya tidak mau karena belum yakin bisa melakukannya, akhirnya luluh juga setelah diyakinkan bahwasanya goal atau tujuan akhir dari bisnis hotel dan tv berbayar sama yakni kepuasan pelanggan atau tamu.

Dari situlah, saya memberanikan diri menerima tantangan berkecimpung di industri hotel yang benar-benar baru. Tantangan baru inilah yang menjadi pemacu semangat untuk berani mengambil risiko dan menerima pekerjaan sebagai General Manager, Midtown Residence Surabaya sejak awal tahun 2017 ini.

Pengalaman pertama kali bekerja di hotel?

Pertama kali masuk dan bekerja di hotel, tidak banyak yang berbeda dengan kebanyakan perusahaan selama ini. Namun yang berbeda sebagai pimpinan salah satu hotel dengan konsep residence yakni di General Manager, Midtown Residence Surabaya, saya dituntut untuk berpenampilan lebih rapi dari biasanya.

Namun aturan tersebut bukan satu halangan untuk menolak karena tinggal mengubah kebiasaan. Yang terlebih kaget lagi ketika harus tinggal di Midtown Residence Surabaya tempat pekerjaan baru. Selama ini kalaupun tinggal di hotel tidak lama, membiasakan diri tinggal di hotel perlu waktu meski akhirnya bisa diatasi.

Apa yang berbeda handling keperjaan di pay tv sama industri hotel?

Meski sama-sama tujuan akhirnya kepuasan pelanggan, dari dua sisi pekerjaan tersebut prosesnya berbeda. Kalau di industri pay tv, trouble saluran tv ataupun lemot dan sejenisnya pasti akan banyak komplain dari pelanggan.  Untuk mengatasinya tinggal membenahi jaringan dan infrastruktur pendukung lainnya dengan cepat dan real time.

Sementara di industri perhotelan, lebih kompleks permasalahannya. Karena yang dihadapi kepuasan pelanggan yang secara langsung dan harus lebih cepat dan tepat penanganannya. Misalnya seperti kebersihan kamar, perabot yang ada di kamar seperti sprei, bantal, guling, meja kursi, saluran tv, telepon dan perlengkapan  di dalam kamar lainnya harus ready sebelum tamu masuk.

Persoalan kecil namun perlu penanganan yang lebih detil karena melibatkan banyak pihak yang terkait. Dan disinilai kepuasan tamu menjadi kata kunci yang harus ada dalam semua kru dan pegawai di Midtown Residence Surabaya.

Bagaimana cara chek semua itu, apa harus turun langsung sendiri?

Untuk bisa menhadirkan perrformansi prima sebelum menerima tamu, sebagai General Manager, Midtown Residence Surabaya harus tahu dari laporan di masing-masing divisi. Namun demikian, dengan tinggal di hotel, saya terbiasa turun langsung melihat yang terjadi sebelum tamu masuk kamar. Mulai kebersihan kaca, kerapian kamar, kebersihan perabot yang ada di kamar, kebersihan kamar mandi, piring dan sejenisnya yang ada di kamar.

Baginya dengan chek langsung, bisa mengetahui bahwa laporan yang diberikan masing-masing pimpinan divisi bisa dibuktikan, tidak sekadar laporan biasa. Kenapa harus demikian, dengan latar belakang bekerja di layanan dan jasa, kepuasan pelanggan sangat penting dan bisa jadi promo efektif kalau pelanggan atau tamu puas. Demikian jujga sebaliknya bisa jadi boomerang.

Hasilnya Sejak beroperasi awal tahun ini, komentar tamu tentang Midtown Residence Surabaya bagus dan rata-rata komennya hotel kami bersih dan nyaman. Komentar seperti inilah yang menjadi harapan manajemen dan semua karyawan. Dengan tamu puas, bisa jadi dan sangat mungkin mereka akan kembali dan merekomendasikan kepada yang lain.

Bagaimana persaingan bisnis hotel di Surabaya?

Persaingan bisnis hotel di Surabaya sangat ketat. Bisa dibayangkan di satu kota, tercatat ada 100 hotel bintang dengan ribuan kamar hotel yang bersaing memperebutkan tamu yang mayoritas dari dalam negeri. Kota Surabaya yang bukan menjadi  kota wisata, sebagian besar tamu yang berkunjung dan menginap di hotel Surabaya urusan pekerjaan.

Bisa dibayangkan bagaimana ketatnya persaingan bisnis hotel di Surabaya. Perang layanan, perang promo dan perang  tariff bisa jadi terjadi karena kecilnya demand tidak seimbang dengan pasokan kamar yang ada. Banyak hotel yang berani pasang tariff murah tanpa mempertimbangkan biaya operasional yang harus dikeluarkan.

Dengan demikin, dalam sepanjang tahun bisa diperkirakan pada bulan apa saat peak session dan low session. Saat liburan, justru masa low session bagi industri perhotelan di Surabaya. Tinggal bagaimana strategi masing-masing hotel untuk tetap bisa meraih tamu dalam kondisi dan sepanjang bulan.

Apa yang dilakukan Midtown Residence Surabaya?

Midtown Residence Surabaya bukan hanya hotel, melainkan memadukan konsep hotel dan residence. Midtown Residence Surabaya masuk katagori bintang IV, mengemas konsep kamar layaknya tinggal di residence. Karena keberadaan kamar tidak hanya tempat  tidur, melainkan ada perlengkapan memasak, ruang tamu layaknya tinggal di rumah landed. Tidak banyak hotel yang memadukan konsep ini di Surabaya.

Ada empat jenis kamar yang ditawarkan Midtown Residence Surabaya mulai ukuran kamar 28 m2 sampai ukuran 105 m2. Kamar terbesar yang ada di Midtown Residence Surabaya sangat pas untuk satu keluarga berkempul layaknya apartemen dengan harga yang kompetitif.

Kelebihan lain yang tidak dimiliki hotel konvesional ataupun hotel plus residence yakni di tiap-tiap kamar di Midtown Residence Surabaya tidak berhadapan dengan kamar lain. Dengan demikian privasi tamu sangat terjaga dan tidak khawatir bising dengan tetangga kamar yang berisik ataupun ramai.

Midtown Residence Surabaya memiliki 275 unit kamar dan saat ini belum semua kamar bisa digunakan karena masih proses renovasi. Targetnya bulan Juni 2017 ini seluruh kamar bisa diopoerasikan sekaligus grand launching Midtown Residence Surabaya. (imam ghozali)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry