Rizqi Putri Nourma Budiarti, M.T.

Dosen Sistem Informasi Unusa

KENALKAH kita dengan istilah Bitcoin? Uang digital yang digunakan sebagai alat pembayaran di internet, di mana kehadirannya merubah cara berpikir masyarakat dunia dalam hal penggunaannya sebagai alat pembayaran alternatif yang mengontrol pertukaran nilai mata uang dalam bisnis jaman sekarang terutama di dunia digital.

Dalam aktivitas penggunaan bitcoin, transaksi keuangan, pembelian item dan lainnya menggunakan teknologi modern yang handal dalam pencatatan transaksi dengan menggunakan kode-kode unik.

Ini secara tidak langsung mengubah cara kerja internet yang otomatis mempengaruhi fungsi perbankan dan tentu hal lain yang berkaitan dengannya.

Teknologi ini dinamakan teknologi BlockChain. Secara sederhana, BlockChain merupakan kumpulan data yang tercatat dalam database yang bisa berisi identitas data digital, transaksi, item-item yang tercatat dengan baik. Di dalam ilmu struktur data digunakan dalam menangani data-data tersebut yang ditambahkan dengan algoritma kriptografi untuk pengamanan datanya, salah satu contohnya transaksi Bitcoin.

Teknologi Blockchain sebenarnya berasal dari kata “Block” yang bisa dianalogikan sebuah wadah/tempat khusus yang difungsikan dalam menampung keseluruhan sistem baik perubahan identitas data digital, transaksi maupun item-item yang digunakan selama proses chain berlangsung.

Kata “Chain” pada BlockChain bisa diibaratkan suatu rantai atau alur pencatatan yang unik yang berisi suatu tahapan yang konsisten, misalkan dalam bertransaksi.

Transaksi pada penggunaan teknologi blockchain tidak hanya berupa uang saja, melainkan transaksi data yang dapat berupa informasi data penting, pesan data yang sebenarnya membutuhkan tempat yang dapat menjamin keamanan datanya, di mana pada teknologi BlockChain, seluruh data yang ditanganinya, otomatis tersinkronisasi ke semua jaringan BlockChain sehingga keamanan datanya handal.

Nah, di-era yang serba teknologi seperti saat ini, teknologi Big Data sangat dibutuhkan untuk pengelolaan data dan pengolahan data untuk menghasilkan “Insight data” (informasi data yang penting dalam peningkatan layanan bisnis).

Salah satunya implementasi pada SmartCity. Informasi penting dalam setiap pengolahan datanya dibutuhkan untuk meningkatkan layanan masyarakat, baik SmartGrid(Analisis konsumsi energi dan lingkungan), SmartHealth (analisis kesehatan ).

Juga untuk SmartTransportasi (analisis sistem tranportasi dalam mengurangi kemacetan dan dampak polusi udara), SmartLogistik (analisis supply chain untuk memenuhi kebutuhan logistik masyarakat).

Bisa juga untuk SmartManagement (analisis integrasi management diberbagai hal baik layanan pendidikan, kesehatan, perumahan, infrastruktur dan hal-hal lain terkait entitas kolaborasi pemerintah, swasta dan publik).

Kebutuhan dalam pengembangan Big Data  misalkan penggunaan untuk administrasi kota, bisa menggunakan platform big data yang memiliki komputasi kinerja yang stabil, terutama untuk pengolahan data besar dan membutuhkan kecepatan serta visualisasi yang menarik dan analisis realtime.

Selain itu, bisa memberikan fleksibilitas pada user. Seringkali data-data yang terdapat di platform Big Data justru membutuhkan sistem keamanan tinggi dalam setiap aplikasi platformnya karena ketika keamanan tidak diprioritaskan seringkali data-data yang ada justru rentan terhadap pencurian data bahkan data tersebut digunakan oknum yang tidak bertanggungjawab contohnya untuk kasus penipuan.

Apa hubungannya dengan BlockChain?, kita tahu teknologi BlockChain sangat handal dalam hal menangani data transaksi tercatat dan juga transparansi serta keamanannya yang menggunakan algoritma kriptografi didalamnya menjadikan teknologi BlockChain handal.

Hal ini terlihat dari 2009 sejak BitCoin ditemukan sampai saat ini 2018 BitCoin masih digunakan. Selama ini, teknologi Big Data hanya berfokus pada pengumpulan berbagai data yang hampir setiap saat bertambah, pencarian “insight data” dan pengolahan data untuk meningkatkan layanan bisnis, sedangkan bagaimana dengan solusi security pada big data itu sendiri?.

Merujuk pada kehandalan BlockChain yang dipaparkan di atas, sangat memungkinkan penggabungan antara kedua teknologi diatas dilakukan, teknologi BigData dengan teknologi Blockchain yang bisa memberikan sistem integrasi yang handal untuk permasalahan yang ada terutama pada era supply chain saat ini.

Penggunaan Big Data dan Block Chain bisa menghasilkan perkembangan baru dalam era Management Information System (MIS) yang nantinya mengubah perusahaan tradisional ataupun kota biasa menjadi perusahaan ataupun kota digital yang handal serta semakin smart diikuti kedua teknologi yang terkoordinasi dengan baik sehingga menghasilkan persaingan unggul dan kompetitif (bagi perusahaan digital) maupun perkembangan positif (bagi kota digital).

Dalam hal ini, perpaduan positif keduanya merupakan hal yang dinanti-nanti berbagai pihak. Namun, apakah kendalanya saat ini? Kendala saat ini adalah membangun insfrastruktur digital di mana penggunaan teknologi Big Data dan Block Chain dapat dilakukan secara bersamaan.

Misalkan dari sisi perancangan infrastruktur integrasi teknologi Big Data dari sisi pengolahan data dan BlockChain dari sisi security datanya sebagai solusi yang kadang harus disesuaikan dengan paradigma budaya masyarakat setempat.

Juga biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat aplikasi platform terintegrasi dengan kedua teknologi ini tidaklah murah serta dibutuhkan sumber daya manusia yang handal yang mau mewujudkan hal ini.

Apabila hal ini terjadi, platform ini justru memberikan potensi keberhasilan dan kehandalan sistem yang diinginkan banyak pihak. Oleh karena itu, pekerjaan developer dalam pembuatan platform-platform yang ada diharapkan mulai beralih perlahan-lahan untuk memenuhi integrasi antara Big Data dan BlockChain.

Salah satu contohnya untuk penggunaan Management Supply Chain (SCM) yang berkaitan langsung dengan peningkatan daya saing perusahaan dalam dunia bisnis. Welcome to Digital Evolution. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry