JAKARTA | duta.co – Warga di kawasan Pantura Jawa Tengah dikejutkan oleh suara misterius yang meraung-raung di udara. Pada saat bersamaan muncul kabar pesawat Antonov An-12BP terdeteksi melintasi Pantura Jawa Tengah tersebut. Karena itu, diduga kuat suara misterius tersebut berasal dari pesawat buatan Rusia ini.
Pakar penerbangan, Alvin Lie, meyakini suara misterius yang meraung-raung di langit Pekalongan hingga Kabupaten Semarang merupakan pesawat Antonov An-12BP. Menurutnya, suara pesawat tersebut terdengar jelas karena melintas saat dini hari.
“Itu pesawat Antonov An12 yang terbang dari CGK (Bandara Soekarno-Hatta) menuju Melbourne (Australia). Tinggal landas dari CGK, melintas Pekalongan sekitar pukul 03.00 WIB pada ketinggian 23.000 kaki di atas permukaan laut,” kata Alvin, Jumat (14/12/2018).
Menurut Alvin, suara pesawat Antonov An-12BP mirip dengan pesawat Hercules milik TNI. Apalagi jika terbang pada waktu yang sama. “Kalau siang tidak akan jadi perhatian. Itu karena suasana pukul 03.00 pagi, sepi. Jadi suara pesawat terdengar jelas. Pesawat Hercules TNI pun juga akan terdengar seperti itu pada saat suasana senyap,” terang Alvin.
Alvin menuturkan, pesawat tersebut merupakan pesawat barang yang dapat disewa. Penerbangan pesawat yang memiliki panjang 33 meter itu, sambung Alvin, mengikuti jadwal kosong bandara asal dan bandara tujuan.
“Itu pesawat carter kargo. Jam berangkat kan disesuaikan dengan perkiraan waktu tiba di bandara tujuan. Cari slot kosong di bandara asal dan tujuan,” jelasnya.
Namun, TNI AU menyakini suara misterius yang meraung-raung dan didengar warga Pekalongan hingga Kabupaten Semarang bukan pesawat Antonov An-12BP. TNI AU menyebut pesawat tersebut tidak mungkin mengeluarkan suara seperti yang didengar warga jika berada di ketinggian 22.000 kaki.
“Nope, pesawat AN-12 milik Ukraina tersebut selama memasuki wilayah udara NKRI selalu termonitor berada di ketinggian 22.000 ft. Dan ukurannya relatif tidak jauh berbeda dengan pesawat C-130 Hercules. Secara teori fisika tidak akan mengeluarkan bunyi seperti yang sedang viral,” tulis akun Twitter TNI AU, @_TNIAU, seperti dilihat Sabtu (15/12/2018).
Pesawat Antonov An-12BP memang terdeteksi melintasi Pantura Jawa dan di saat yang bersamaan muncul suara misterius di beberapa kota di Jawa Tengah. Data penerbangan pesawat Antonov An-12BP dengan nomor registrasi UR-CGW termuat di situs Flight Radar 24. Tapi tidak semuanya terungkap. Ada beberapa penerbangan yang tidak ditampilkan lokasi pesawat lepas landas dan mendarat.
Pada 12 Desember 2018, pesawat Antonov An-12BP lepas landas dari Tbilisi, Georgia, ke Hyderabad, India. Setelah itu, pesawat tersebut terdeteksi terbang di atas Laut Kaspia, yang merupakan danau terluas di dunia yang terletak antara Eropa dan Asia. Tak ada keterangan dari mana dan ke mana pesawat itu terbang.
Masih di hari yang sama, pesawat Antonov An-12BP itu kembali terdeteksi terbang, kali ini di atas dataran India. Lagi-lagi tak ada keterangan dari mana dan ke mana pesawat itu terbang.
Pada 14 Desember 2018 pukul 05.40 UTC atau 00.40 WIB, pesawat Antonov An-12BP melintas di langit Purwakarta, Jawa Barat, pada ketinggian 15.350 kaki. Pesawat terdeteksi hingga sekitar langit Subang pada empat menit kemudian.
Anehnya, pada situs tersebut terlihat garis putus-putus saat pesawat diduga melintas di langit Subang hingga Kendal, Jawa Tengah. Pesawat kembali terdeteksi di Kendal dengan ketinggian terbang 23.000 kaki pada pukul 06.14 UTC atau 01.14 WIB. Tidak ada informasi di mana pesawat itu mendarat.
Pesawat itu lalu terdeteksi lagi di Australia. Saat ini, pesawat Antonov An-12BP terdeteksi sedang terbang dari Melbourne, Australia, ke arah timur laut.
Berdasarkan kesaksian warga yang dihimpun detikcom, Jumat (14/12/2018), suara meraung-raung terdengar sekitar pukul 01.00 WIB. Suara itu terdengar di Pekalongan hingga Kabupaten Semarang.
Manajer Operasional AirNav cabang Semarang, Kelik Widjanarko, belum memastikan soal pesawat Antonov An-12BP sebagai sumber suara misterius tersebut.
“Menyampaikan bilamana hal tersebut diyakini baling-baling pesawat bahwa pergerakan pesawat di wilayah udara yang di Indonesia adalah 24 jam bisa sipil atau militer. Jam tersebut AirnNav Semarang sudah closed, jadi kami tidak ada data,” kata Kelik.
Belakangan TNI AU menyatakan bahwa pesawat Antonov yang melintasi wilayah Indonesia tersebut berada dalam ketinggian 22.000 kaki. TNI AU meyakini, secara teori, dengan ketinggian tersebut pesawat Antonov tidak bisa mengeluarkan bunyi seperti yang viral dan disebut sebagai suara misterius. (det/wis)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry