JOMBANG | duta.co – Ancaman stunting tak bisa dianggap sepele. Universitas Airlangga (Unair) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jombang mendorong remaja tampil sebagai garda depan pencegahan. Sebagai calon orang tua sekaligus agen perubahan, remaja dituntut paham gizi, kesehatan reproduksi, hingga perencanaan keluarga.

Pesan itu mengemuka dalam seminar bertema “Optimalisasi Remaja dalam Membangun Generasi Sehat Tanpa Stunting” yang digelar dosen Unair Surabaya bersama BKKBN Kabupaten Jombang, bertempat di Pawon Djowo, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, Minggu (28/9/2025).

“Kegiatan ini bagian dari program pengabdian masyarakat Unair. Tujuannya membekali remaja dengan pengetahuan gizi, kesehatan reproduksi, dan perencanaan keluarga. Semua ini langkah awal menciptakan generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting,” jelas Candra, ketua kegiatan, Rabu (1/10/2025).

Veni Istiani dari BKKBN Jombang menambahkan, percepatan penurunan angka stunting harus dimulai sejak dini. “Kesehatan generasi mendatang ditentukan dari kesadaran hari ini,” tegasnya.

Materi seminar kemudian disampaikan tim dosen Unair. Haryono mengingatkan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi agar remaja siap menjadi calon pengantin sehat, mampu merencanakan pernikahan matang, dan membangun keluarga berkualitas.

“Remaja dengan pengetahuan dan perilaku sehat akan lebih siap melahirkan generasi unggul,” ujarnya.

Senada, Sylvie Puspita menekankan kesiapan remaja mencakup pola makan sehat, perencanaan pernikahan, hingga tanggung jawab tumbuh kembang anak. “Stunting bukan sekadar persoalan gizi, tetapi juga kesiapan membangun keluarga sehat sejak awal,” katanya.

Ia bahkan mencontohkan, tinggi badan anak bisa bertambah hingga 8,5 cm meski orang tuanya stunting, asal kebutuhan gizinya tercukupi. “Itu bukti bahwa stunting bisa dicegah dan tidak bersifat mutlak,” imbuhnya.

Sementara M. Nur Ghoyatul Amin menggarisbawahi pentingnya pemenuhan nutrisi, khususnya protein hewani dari ikan. “Asupan gizi seimbang bukan hanya mencegah stunting, tetapi juga membentuk generasi cerdas, sehat, dan produktif,” tegasnya.

Seminar ditutup dengan diskusi interaktif bersama puluhan remaja dari berbagai wilayah Jombang. Mereka menyampaikan pertanyaan sekaligus pendapat terkait tantangan dan solusi pencegahan stunting di lingkungan masing-masing. (din)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry