Yati Isnaeni, SST., M.Kes
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK)

PENINGKATAN pengetahuan mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada wanita usia subur (WUS) sangat krusial dalam upaya menurunkan angka kehamilan yang tidak direncanakan serta mendukung keberhasilan program keluarga berencana nasional.

MKJP merupakan solusi yang aman dan efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dalam jangka waktu yang lama, serta memberikan kesempatan untuk perencanaan keluarga yang lebih baik. Di daerah perkotaan, tantangan dalam pendidikan kesehatan reproduksi menjadi semakin kompleks, disebabkan oleh tingkat mobilitas yang tinggi, keberagaman akses informasi, serta pengaruh gaya hidup modern yang dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat.

Kehidupan di kota besar sering kali memerlukan WUS untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang MKJP agar dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai kontrasepsi mereka. Hal ini juga mencakup penyuluhan mengenai manfaat jangka panjang yang dapat mengurangi risiko kehamilan yang tidak direncanakan.

Beberapa pendekatan strategis dapat diterapkan dalam meningkatkan pengetahuan mengenai kontrasepsi jangka panjang di kalangan WUS, terutama di daerah perkotaan yang menghadapi tantangan tertentu terkait keterbatasan waktu, akses informasi, dan kesadaran akan pentingnya program keluarga berencana.

1. Penyuluhan Interaktif

Penyuluhan interaktif merupakan salah satu metode yang paling efektif dalam meningkatkan pemahaman WUS. Dalam penyuluhan ini, WUS dapat terlibat langsung dalam diskusi dan sesi tanya jawab, yang membantu mereka memahami informasi secara lebih mendalam. Penyuluhan ini tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman, bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai aspek MKJP.

Dengan pendekatan ini, materi yang diajarkan menjadi lebih mudah diterima dan relevan dengan kebutuhan peserta. Keuntungan lain dari penyuluhan interaktif adalah bahwa materi yang diajarkan dapat lebih disesuaikan dengan kondisi peserta, menjadikan mereka lebih siap dalam memutuskan untuk menggunakan MKJP sebagai pilihan kontrasepsi.

Selain itu, penyuluhan interaktif dapat membantu mengatasi mitos dan kesalahpahaman yang seringkali berkembang di kalangan masyarakat mengenai MKJP. Penjelasan langsung dan terbuka dari bidan, dokter, perawat, tenaga medis atau ahli kesehatan dapat meredakan kekhawatiran yang mungkin ada, serta memberikan informasi yang akurat dan berbasis bukti.

2. Pemanfaatan Media Digital

Di era digital yang semakin berkembang, pemanfaatan media sosial, aplikasi kesehatan, dan materi edukasi daring (online) semakin populer sebagai alat untuk menyampaikan informasi. Penggunaan platform digital memungkinkan materi pendidikan kesehatan dapat diakses oleh WUS yang memiliki jadwal sibuk serta keterbatasan waktu untuk hadir langsung di fasilitas kesehatan.

Materi edukasi berbentuk video, artikel, atau infografis dapat dengan mudah dibagikan melalui platform seperti Instagram, Facebook, YouTube, dan WhatsApp, sehingga menjangkau lebih banyak individu. Media digital memiliki keuntungan dalam hal efisiensi dan jangkauan yang luas. Penyampaian materi melalui video edukasi yang menarik dan infografis dapat memperjelas informasi mengenai MKJP, serta dapat meningkatkan ketertarikan dan motivasi WUS untuk belajar lebih lanjut mengenai kontrasepsi jangka panjang.

Selain itu, platform daring memungkinkan WUS untuk mengakses informasi kapan saja, sehingga mengatasi hambatan waktu dan mobilitas yang sering dialami oleh individu di lingkungan perkotaan. Salah satu contoh pemanfaatan media digital yang berhasil adalah kampanye kesehatan yang diinisiasi oleh lembaga-lembaga kesehatan global dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai manfaat MKJP.

Hal ini berpotensi meningkatkan pengetahuan masyarakat secara keseluruhan dan memberikan edukasi yang mudah diakses oleh berbagai kalangan. */bersambung

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry