JOMBANG | duta.co — Nahdlatul Ulama (NU) mendukung langkah Presiden Indonesia Prabowo yang akan menghentikan impor beras. Salah satu bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah warga nahdliyin melalui Lazisnu PWNU Jatim dan Lazisnu PCNU Jombang melakukan gerakan ‘Tanam Raya’ demi Ketahanan Pangan.

Program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah perlu didukung semua elemen masyarakat. Karena bangsa ini memiliki semua sumber daya yang tidak dimiliki negara lain. Dan ini harus disyukuri sebagai anugerah Allah SWT.

“Bangsa ini bangsa besar, semua ada. Ini anugerah dari Allah SWT, kita saat ini tidak lagi bicara kebutuhan pangan melainkan mempertahankan pangan karena semuanya sudah ada,” kata Ketua PWNU Jatim Gus Kikin (KH Abdul Hakim Mahfudz) dalam sambutannya saat peresmian program tanam raya ketahanan pangan, Kamis (9/1/25).

Gerakan ini, kata pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, menjelaskan sebagai dukungan nyata warga Nahdlatul Ulama terhadap kebijakan Presiden Indonesia, stop impor pangan terutama beras dan gula.

“Kita harus dukung kebijakan stop impor pangan pada tahun ini,” tegasnya.

Dia meyakini, dengan modal ketersediaan lahan pertanian yang luas, serta keberadaan sumber daya manusia yang tangguh dan memahami pertanian, harapan atas terwujudnya ketahanan pangan di Indonesia dapat segera terealisasi.

“Mudah-mudahan bisa terwujud dengan kebersamaan kita, NU dan masyarakat dalam mendukung program-program yang dilaksanakan pemerintah, karena hasilnya nanti juga bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk kita semua, untuk bangsa kita, dan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Gus Kikin.

Dengan nada tegas Gus Kikin mengungkapkan, tanam raya komoditas tanaman pangan di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandarkedungmulyo, menjadi bagian dari program sedekah pangan. Hasil panen, nantinya akan dibagikan kepada santri dan masyarakat.

“Istilahnya sedekah, sedekah pangan untuk santri dan masyarakat. Jadi nantinya, ada yang kita bagikan kepada orang-orang yang tidak mampu dan itu menjadi prioritas,” ungkap dia.

Ditegaskan, tanam raya pada program sedekah pangan santri nusantara tersebut, akan diprioritaskan untuk dibagikan kepada masyarakat tidak mampu.

Selain masyarakat tidak mampu, hasil panen juga akan dibagikan para santri yang tersebar di berbagai pondok pesantren.

“Bukan dalam rangka mencari untung atau dinikmati sendiri. Ini merupakan bagian dari gerakan sosial yang nanti pada saatnya (panen), hasilnya kita (bagikan) prioritaskan kepada yang tidak mampu,” ujar Gus Kikin.

Sementara itu secara terpisah Ketua Lazisnu PWNU Jawa Timur, H Afif Amrullah mengungkapkan, gerakan sedekah pangan santri nusantara merupakan kegiatan hasil kolaborasi antara PWNU Jatim melalui Lazisnu dengan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT).

Pelaksanannya kemudian melibatkan Lazisnu dan LPPNU PCNU Jombang, serta didukung Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Jombang, dan Pemerintah Desa Banjarsari.

Pembiayaan awal berasal dari hasil pengumpulan zakat, infak dan sedekah anggota MTT yang kemudian disalurkan Lazisnu PWNU Jatim dalam pengadaan bibit dan sarana pendukung.

” Dalam gerakan ini kita mentargetkan 10 hektar lahan,” pungkasnya. (din)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry