Kepala Biro Kegiatan Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,  Sigit Wahono saat memberikan keterangan tentang kinerja Semen Indonesia. DUTA/wiwiek

SURABAYA | duta.co – Stok yang berlimpah di pasaran atau over supply produk semen, berdampak pada banyak hal. Salah satunya menekan harga semen hingga ke titik terendah.

Akibatnya, ada perusahaan semen yang mengalami kerugian dan ada juga yang  keuntungannya yang menurun tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, justru memgalami penurunan keuntungan yang cukup signifikan.

Di kuartal pertama 2018 ini, keuntungan Semen Indonesia turun hingga  45 persen atau Rp 411 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Persaingan industri semen sangat ketat. Kalau sudah begini kita hanya bisa mempertahankan market share,” ujar Kepala Biro Kegiatan Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,  Sigit Wahono.

“Beruntung di Jatim kita masih pegang kendali 66,2 persen,” tambahnya.

Dengan kondisi ini, PT Semen Indonesia pun mencari banyak solusi. Salah satunya mencari channel baru untuk mempermudah penjualan. Yakni dengan program Total Solution.

Dalam hal ini kata Sigit, Semen Indonesia memanfaatkan kecanggiham teknologi untuk mempermudah konsumen mendapatkan produk-produk Semen Indonesia.

“Kita lakukan sinergi BUMN agar bisa mudah didapat dengan harga yang bersaing. Kita jual online itu intinya,” kata Sigit.

Program ini baru satu bulan berjalan dan baru berlaku di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

“Respon cukup bagus. Ternyata memang ada pasar di situ. Kami baru tahap awal dan akan terus dikembamgkan,” jelasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry