TRENGGALEK | duta.co — Ketersediaan stok kebutuhan pokok beras di Gudang Karangsuko Kabupaten Trenggalek Subdivre Bulog Tulungagung sampai penghujung tahun 2018 masih mencukupi. Bahkan stok beras di perkirakan sampai bulan Maret 2019. Hal ini disampaikan oleh Kepala Gudang Karangsoko Trenggalek Ashadi.

“Sesuai data Subdivre Bulog Tulungagung di penghujung 2018, stok beras masih tersedia 11.454 ton. Sedangkan untuk persediaan di Gudang Trenggalek, sampai bulan ini masih tersedia 956 ton,’’ ucap Ashadi, Rabu (5/12/2018).

Menurutnya, untuk stok beras tahun 2018 sendiri di Kabupaten Trenggalek tidak ada kekurangan. Karena pengadaannya cukup lumayan besar dan kemarin pengadaan dapat 5500 ton.

“Dari jumlah stok beras yang ada di gudang Trenggalek ini, diperkirakan bisa sampai pada bulan Maret 2019. Sebenarnya kalau masalah stok itu tidak ada kendala, sifatnya mobile misalkan di sini stok beras kurang, bisa kita ambilkan dari gudang lain. Artinya stok beras yang ada di Bulog itu, kapan saja siap digerakan di seluruh Indonesia,’’ imbuhnya.

Lebih lanjut Ashadi menjelaskan, serapan beras untuk di Trenggalek itu terakhir pada Oktober 2018. Sementara serapan di bulan November 2018 tidak ada. Karena hasil panen sedikit dan itu disebabkan cuaca, di samping itu harga jual juga tinggi bahkan melebihi Harga Pokok Pangan (HPP). Jadi beras lebih banyak yang dijual keluar atau ke lokalan.

“Serapan itu kalau di rata-rata per-hari kisaran 50-70 ton. Karena ketika musim panen itu grafiknya tinggi. Terkadang manakala sepi juga tidak ada yang kirim. Kalau diambil rata-rata, ya kisaran segitu. Sementara untuk HPP sendiri masih tetap, yakni Rp 7.300 ribu,’’ jelasnya.

Ditambahkan, untuk operasi pasar kita sudah jalan dan itu nanti tergantung perkembangan di pasar atau di luar bagaimana. Operasi pasar ini selain permintaan dari Pemkab juga atas perintah dari pusat. Jadi kita melayani Rumah Pangan Kita (RPK) juga ke pasar-pasar rakyat. (ham)