CLOUD LOKAL: Star Cloud, data centre lokal yang diluncurkan Telkomsigma guna membendung penggunaan data center di perusahaan cloud asing. (duta.co/kontan)

SURABAYA |duta.co –Bisnis data center terus berkembang dan memiliki peluang besar. Dan Telkomsigma siap mendukung pemerintah membangun infrastruktur ekonomi Indonesia berbasis digital untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur teknologi informasi pelaku usaha kecil menengah dan korporasi.

Direktur Bussiness Data Center & Manage Service Telkomsigma Andreuw Th.A.F mengatakan infrastrukt IT tersebut mulai dari solusi development, hosting, hingga backup services melalui cloud computing STAR Cloud.  STAR Cloud, Cloud Management Platform yang menawarkan unlimited bandwidth, sistem payment yang dapat dilakukan secara online dan offline, pengoperasian yang mudah hingga tersedianya multi layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

“Transformasi digital merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari. Tantangan yang dihadapi UKM dan korporasi bagaimana memaksimalkan penggunaan infrastruktur IT yang efisien dengan harga terjangkau,” katanya.

Menurut Andrew, saat ini Telkomsigma sedang melakukan revitalisasi besar-besaran layanan publik cloud, STAR Cloud. Selain untuk meningkatkan kapasitas layanan solusi kepada dunia usaha juga untuk dapat bersaing dengan perusahaan global seperti Microsoft Azure atau Amazon Web Service (AWS).

“STAR Cloud sudah ada sejak dua tahun lalu. Ada perubahan radikal namun brand tetap dipertahankan, tetapi barang yang ditawarkan sama sekali berbeda agar bisa bersaing dengan cloud provider asing yang telah bermain lebih dulu di pasar public cloud,” ujar Andrew.

Didukung diaspora dari Silicon Valley, posisi STAR Cloud setelah revitalisasi saat ini berada di garis yang sama dengan Azure atau AWS, bahkan lebih kompetitif. Keunggulan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk ini adalah pola pembayaran yang bisa secara offline yang diklaim tidak tersedia di perusahaan cloud asing.

Untuk itu Andrew mengatakan, pihaknya sudah siap meluncurkan secara resmi STAR Cloud pada 18 Mei 2017. Didukung dengan data center yang “Always On” dan tingkat keamanan yang terjamin, dan data center seluas 200.000 meter per segi, menjadi keunggulan lain STAR Cloud.

“Saat ini tambahnya, umumnya para UKM dan korporasi masih banyak yang menempatkan data di cloud luar negeri yang mencapai 65 persen. Selebihnya hanya 35 persen yang menggunakan cloud di dalam negeri,” ujarnya.

Untuk itu tambah Andrew mengajak masyarakat untuk menggunakan produk Merah Putih yang ditawarkan Telkomsigma. “Saat ini setidaknya 600 perusahaan telah menggunakan STAR Cloud. Ditargetkan dalam setahun ke depan pengguna STAR Cloud mencapai 25.000 user,” tegasnya. (imm)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry